Penyebab Deflasi Agustus 2020 di NTT

DETIKDATA, KUPANG – Deflasi Agustus 2020 di Nusa Tenggara Timur terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada 7 dari 11 kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 2,19 persen.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, Darwis Sitorus dalam konferensi pers di kantor BPS Provinsi. Selasa (01/09/2020).

 “Agustus 2020, 3 Kota di Nusa Tenggara Timur mengalami Deflasi sebesar 0,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 102,82. Kota Kupang mengalami Deflasi sebesar 0,92 persen , Kota Maumere mengalami Inflasi sebesar 0,71 persen dan Kota Waingapu mengalami Deflasi sebesar 0,48 persen,” jelas Darwis.

Infografis: Perkembangan IHK dan Inflasi NTT Juli 2020 (Gambar: BPS)

Lanjut Darwis, pada Agustus 2020, dari 90 kota sampel IHK Nasional, 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi.

“Kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,88 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam, Kediri dan Kotamobagu sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Kota Kupang sebesar 0,92 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Banyuwangi, Bekasi, Tembilahan dan Sibolga sebesar 0,01 persen,” papaw Darwis. (DD/YW)