Jacki Uly Ajak Masyarakat Naimata Jaga Empat Pilar Bangsa

Jacki Uly Saat Pemaparan Materi Empat Pilar Bangsa (I-DD)

DETIKDATA, KUPANG – Anggota Komisi III DPR RI lakukan Sosialisasi Empat Pilar Bangsa bersama masyarakat Kelurahan Naimata, di Aula Kantor Lurah, Naimata, Kecamatan Naimata, Kota Kupang, NTT. Kamis (22/09/22).

Hadir dalam kegiatan ini LPM, Pemuda/i Gereja setempat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Pengurus Karang Taruna Kelurahan Naimata dengan total peserta mencapai 150 orang.

Drs.Jacki Uly.,M.H dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa terdapat dua orang dari NTT yg ikut terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Satunya bermarga Fanggidae dan satunya adalah Prof. W. Z. Yohanes.

“Perlu kita tahu dan bangga bahwa ada orang NTT yang berjuang pada waktu itu. Tentu ini perlu saya sampaikan karena NTT juga bagian daripada Indonesia, sebab sejak 28 Oktober 1928, bangsa ini memiliki Sumpah Pemuda yang dimana seluruh pemuda di Indonesia berkumpul dan menyatakan sebagai satu tanah air dan satu bangsa serta satu bahasa yaitu Indonesia,” ujarnya.

Semangat Sumpah Pemuda ini dan sejarah ideologi bangsa kita Pancasila direstui untuk masyarakat.

“Salah satu contohnya ialah penduduk terbanyak itu berasal dari 3/4 Orang Jawa. Kenapa tidak saja Bahasa Jawa yang dipergunakan?Tentu hal ini semakin menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu yang menyatukan begitu banyak bahasa di Negara ini dan ini semua karena Pancasila,” jelasnya.

Lanjutnya, pada saat proklamasi kemerdekaan, Pancasila merupakan sebuah pedoman yang mempersatukan rakyat Indonesia saat itu. Kemudian munculah pemberontakan dalam sejarah bangsa Indonesia dimana kita kenal dengan nama G30 S PKI, namun pada saat itu sekali lagi Pancasila terbukti mampu tetap menjadi prinsip kehidupan warga negara Indonesia. Kelompok besar untuk mendirikan negara Agama itu saja tidak berhasil. Karena Kehebatan dari Negara yang memiliki Pancasila.

“Pembuatan UUD 1945, menjadi pedoman aturan yg mengatur setiap warga negara. Kemudian lahirlah NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dengan tegas menyatakan meskipun kita berbeda namun kita tetap satu,” paparnya.

Sementara itu salah satu Tokoh Masyarakat, Filmon Bessie dalam sesi diskusi mengungkapkan kegiatan seperti ini sangat bagus dan diperlukan oleh generasi sekarang.

“Penataran P4 pada tahun 80 dan ini diajarkan dan ternyata ini berdampak bagus, namun seiring berjalan dgn waktu pelajaran ini hilang. Pendidikan tentang Pancasila ini harus dihidupkan kembali.Pelajaran pancasila ini wajib berlaku di semua sekolah mau yang mana saja, supaya anak – anak sejak dini sudah belajar soal Pancasila dan Pilar bangsa yang lain,” ujarnya.

Sedangkan, Ketua LPM Kelurahan Naimata menyampaikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan penting untuk diamalkan.

“Pancasila sangat penting dan panduan untuk kumandangkan. Dan paling penting untuk diamalkan. Pancasila adalah pedoman hidup kita, saya mengajak kita semua terutama para anak muda untuk selalu menghafalkan dan mempraktekan Pancasila ini. Karena kita yang tua – tua saja pasti banyak yang lupa sedikit – sedikit tentang Pancasila. Namun hal yang paling penting dari itu ialah kita semua tetap bersatu dan toleransi sebagai warga negara yang menghargai keberagaman budaya dan bahasa yang kita miliki,” pungkasnya. (DD/YN)