Gelar Konfercab Ke-X, Ini Pesan Ketua DPC GMNI Kefa Terpilih

Sejumlah Pengurus (I-DD)

DETIKDATA, KEFAMENANU – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kefamenanu menggelar Konferensi Cabang Ke-X di Kantor Desa Naiola Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Tanggal 4 hingga 6 Juni 2022.

Hasil dari Konferensi Cabang tersebut yaitu terpilihnya Yakobus Amfotis dan Alexander Mano sebagai Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang.

Yakobus Amfotis dalam pidato politiknya mengajak memusatkan pikiran dan berefleksi.

“Saya mengajak saudara-saudara sekalian untuk sejenak kita memusatkan pikiran kita dengan penuh reflektif, sudah sejauh mana bangsa ini berjalan menuju cita cita keadilan sosial. Konsep Tri sakti yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya sangat perlu untuk selalu dipertegas dalam dimensi kebangsaan kita saat ini yang tengah kehilangan arah untuk berjalan menuju suatu masyarkat yang anti terhadap penghisapan bangsa atas bangsa dan manusia atas manusia,” jelasnya.

Yakobus berharap keunggulan geostrategi Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di antara kawasan produksi dan konsumsi dapat dimanfaatkan GMNI untuk mendorong bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, dan selalu survive dalam menghadapi percaturan politik dan ekonomi dunia saat ini.

“Sangatlah penting untuk saya sampaikan juga disini, pentingnya kita menjaga dan merawat serta mempertahankan pancasila sebagai filosofis grondssleg(kaki kaki) dan juga sebagai pandangan hidup atau way of live bangsa kita hari di tengah arus globalisasi yang mengalir begitu masif yang berhimpitan dengan distrupsi teknologi hari ini yang berdampak secara multidimensional termasuk dasar negara kita pancasila,” bebernya

Selain itu dalam pidato politiknya Yakobus juga mengungkapkan bahwa nilai nilai pancasila yang termuat secara eksplisit di dalam pancasila hari ini sedang direduksi oleh arus teknologi yang sedang berperan menjadi mainstream dimana nilai-nilai kebangsaan hari ini dicerai beraikan dengan pemahaman pemahaman segmentatif, primordialisme, konservatisme yang seyogyanya akan meretakkan bangsa yang sangat homogen ini, oleh karena itu pancasila sebagai ideologi pemersatu haruslah direvitalisasi nilai-nilainya untuk dijadikan pandangan hidup yang dinamis dan mampu membingkai tatanan kehidupan sosial baik di bidang politik, ekonomi dan budaya dengan selalu menjadikan gotong royong sebagai panji perjuangan bangsa Indonesia.

“Situasi kedaerahan kita saat ini juga di perhadapa-kan dengan multidimensi persolan yang sering menghambat proses dan progres kemajuan daerah ini, dimana produk-produk kebijakan pemerintah daerah sudah tidak didasarkan lagi pada sebuah produk yang transparanstif, partisipatif, sehingga banyak sekali kebijkan yang pada akhirnya akan berdampak pada kemajuan suatu daerah,” ungkapnya.

Tambah Yakobus, otonomi daerah seharusnya menjadi pijakan kuat pemerintah daerah dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan zonasi pembangunan yang analitis dan akurat berdasarkan geografis daerah sehingga tidak terjadinya kesenjangan pembangunan.

GMNI Kefamenanu berharap pemerintah daerah kembali membentuk atau mengaktifkan BUMD dengan membangun sinergitas degan seluruh BUMDES sehingga segala macam potensi daerah dikelola secara mandiri, di situlah letak kedaulatan pemerintah daerah dalam memaksimalkan SDA di daerah.

“Sebelum saya mengakhiri pidato pada malam ini, secara kelembagaan dapat mengajak seluruh elemen anak bangsa untuk sama-sama mengenang dan mengucapkan selamat ulang tahun untuk sosok yang kita kenal sebagai Putra Sang Fajar yakni Bung Karno. Meskipun raganya telah mati namun jiwa dan semangatnya masih melekat dalam hati dan benak seluruh anak bangsa di Republik ini,” tutupnya. (DD/PB).