DETIKDATA, JAKARTA – Program Recognition of Prior Learning atau Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa (RPL Desa) atau penyetaraan akademik atas pengalaman kerja untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi, resmi diluncurkan di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menjelaskan dengan RPL Desa, pengalaman kerja sebagai Kepala Desa, Perangkat Desa, Pendamping Desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan BUM Desa Bersama dapat disetarakan dengan materi kuliah di universitas dengan berbagai program studi untuk program strata satu atau sarjana (S1) maupun doktor (S3).
“Bojonegoro adalah daerah pertama, artinya ini bentuk perhatian Bupati Bojonegoro untuk meningkatkan SDM serta didukung atas kerjasama semua pihak,” ujar Mendes PDTT dalam keterangannya di laman resmi kemendesa.go.id pada Minggu (20/2/2022).
Lebih lanjut Abdul Halim menjelaskan, RPL Desa merupakan program yang khusus untuk meningkatkan meningkatkan sumber daya manusia perangkat desa, yang akan dimulai pada Maret 2022.
Setiap desa berkesempatan mendaftarkan empat peserta, dengan syarat peserta harus lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau sederajat, telah bekerja minimal lima tahun, dan berusia atara 25-50 tahun.
Dalam hal itu, katanya, Kemendes PDTT telah menunjuk dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai pelaksana RPL Desa, yakni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
“Bojonegoro sebagai daerah rujukan nasional pertama yang melaksanakan RPL Desa. Sehingga Bojonegro akan banyak kedatangan tamu dari daerah lain untuk belajar bagaimana proses RPL Desa,” jelasnya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengaku bangga karena wilayahnya dipercaya menjadi model percontohan (role model) pelaksana RPL Desa yang pertama di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dipastikan akan melakukan pemantauan dan evaluasi selama masa studi dan melakukan tracer study pascapelaksanaan RPL Desa agar dapat terealisasi dengan baik.
“Ini merupakan hal yang luar biasa. Kami sangat ingin berkolaborasi serta mendukung penuh program Kemendes untuk mendorong pembangunan SDM berbasis desa,” imbuhnya. (DD/HP)