Pemberdayaan Angkatan Kerja Penyandang Disabilitas, Awardee LPDP Angkatan PK-189 Gelar Workshop

Narasumber Workshop (I-DD)

DETIKDATA, YOGYAKARTA – Awardee LPDP Angkatan PK-189 melaksanakan proyek sosial Workshop di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Workshop bertajuk “Pemberdayaan Angkatan Kerja Penyandang Disabilitas untuk Membangun UMKM yang Berkelanjutan di Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta”

Koordinator Angkatan PK – 189, Okta Bramantio melalui press release yang diterima detikdata.com menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata tanggung jawab moril para awardee LPDP dalam usaha kolektif untuk berkontribusi dalam masyarakat.

Kegiatan ini berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi penyandang disabilitas yang masih jauh dari kata berdaya, khususnya dalam bidang UMKM. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, terdapat 17 juta penyandang disabilitas di Indonesia masuk dalam usia produktif, sayangnya hanya 7,6 juta orang yang bekerja.

Hal ini menunjukkan Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) disabilitas yang masih jauh dari kata ideal, yaitu hanya
sekitar 44 persen. Hal ini tentunya adalah keresahan kita bersama.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan untuk memberdayakan para penyandang
disabilitas agar dapat memaksimalkan potensinya dalam menjalankan UMKM.

Peserta Workshop (I-DD)

Pemilihan Kabupaten Sleman sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini dikarenakan beberapa alasan. Pertama,
sebagai bentuk partisipasi aktif dalam implementasi kebijakan pemberdayaan disabilitas.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki komitmen bagi pemberdayaan disabilitas. Hal ini terlihat dari diterbitkannya Perda No.4/2012 tentang Perlindungan dan pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas. Kami meyakini acara ini dapat mendukung semangat dari kebijakan yang telah dikeluarkan tersebut.

Kedua, keberadaan sosok disabilitas yang per hari ini telah berusaha secara aktif memberdayakan kelompok disabilitas yang ada di daerahnya. Sosok dimaksud adalah Sukamto. Beliau telah mendirikan CV. Avta Mandiri yang telah bergerak secara aktif dan memberdayakan kaum disabilitas sejak tahun 2016.

Kamto melalui CV yang dikelolanya telah membantu tidak kurang dari 100 disabilitas untuk menjadi lebih berdaya lewat pemberian keterampilan teknis yang dapat mendorong para penyandang disabilitas agar dapat membuka usahanya sendiri.

Di luar dari potensi besar yang telah diuraikan di atas, disadari juga bahwa ada beberapa kekurangan yang perlu dibenahi berkaitan dengan beberapa proses produksi yang telah berjalan di CV Avta Mandiri. Kekurangan tersebut antara lain: Pertama, Jangkauan produk yang masih
sangat terbatas.

Kedua, kemampuan teknis yang masih kurang mumpuni, meliputi pengemasan, pemasaran dan laporan keuangan. Ketiga, belum terkoneksinya antara produk dengan ekosistem usaha yang dapat menyokong kaum disabilitas.

Berangkat dari potensi dan pemetaan masalah tersebut, awardee PK-189 LPDP
mengadakan Workshop di SLB N 2 Bantul, D.I. Yogyakarta secara daring dan luring. Minggu (21/08/22)

Poster (I-Ist)

Workshop tersebut dilaksanakan dengan tiga materi utama, diantaranya: Literasi keuangan; Pemasaran dan Packaging; Ekosistem UMKM bagi Kaum disabilitas. Pemateri pada kegiatan ini diisi oleh para ahli yang telah teruji di bidangnya, dibuka secara langsung oleh direktur beasiswa LPDP, bapak Ir. Dwi Larso, MSIE,
Ph.D.

Kegiatan ini dihadiri oleh para penyandang difabel yang mempunyai UMKM, para awardee LPDP angkatan PK-189, undangan, para pembicara dan pihak eksternal lainnya.

Tidak terbatas melaksanakan workshop, awardee PK-189 LPDP juga menjadi partner
strategis bagi penyandang disabilitas dengan menjalankan peran sebagai penghubung dengan berbagai stakeholder potensial yang dapat memberdayakan kelompok disabilitas.

Selain itu para awardee PK-189 LPDP juga memberikan sedikit modal usaha untuk
keberlanjutan pengembangan UMKM.

Awardee PK-19 LPDP berharap melalui kegiatan bisa memantik kesadaran seluruh
stakeholder untuk bergerak bersama dalam membantu kaum disabilitas khususnya dalam UMKM sehingga suatu hari nanti kaum disabilitas tidak saja membangun usaha untuk sekedar menyambung hidup, tapi menjadi berdaya dan dapat mengaktualisasi potensi dirinya secara
penuh. (DD/RP)