DETIKDATA, KEFAMENANU – ORMAWA UNIMOR kembangkan Sistem Pengelolaan Dan Pemasaran Garam Layak Konsumsi melalui Program Holistik Pembinaan dan Pengembangan Desa Haumusu Wini, Kabupaten TTU(PHP2D), Sabtu (12/09/2020).
Ketua Panitia Oris Moensaku, dalam laporan panitianya menjelaskan bahwa masyarakat yang tinggal di pesisir pantai kususnya Desa Haumusu Wini, Kecamatan Insana Utara Kabupaten TTU, merupakan wilayah yang berpotensi menghasilkan garam terbesar di kabupaten TTU, sehingga perlu di lakukan pemberdayaan pada masyarakat setempat baik itu di tingkat daerah maupun di tingkat pusat yang kemudian dapat mendorong pendapatan masyarakat.
[embedyt] https://www.youtube.com/embed?listType=playlist&list=UUAwxYPYwjLyUuMqH0gDisGw&layout=gallery[/embedyt]
Elfriduz Mendosa dalam sambutannya mewakili Oramawa FEB UNIMOR menceritakan awal melakukan survei pada kegiatan PHP2H di Desa Haumusu Wini dimana proses pembuatan garam masi menggunakan proses produksi yang bersifat tradisional hal ini kemudian mempengaruhi hasil garam yang di hasilkan oleh masyarakat dan berpengaruh pada harga haram itu sendiri.
Sedangkan Ismi Andari. S.sos., M.SP selaku Dosen Pendamping dalam melakukan pengabdian pada masyarakat melalui program PHP2D mengatakan bahwa kehadiran mahasiswa FEB UNIMOR di tengah masyarakat di Desa Haumusu Wini ini bukanlah untuk menggurui masyarakat setempat dalam proses pembuatan garam namun kehadiran mahasiswa dari dua fakultas di tengah masyarakat Yakni menerapkan prospek inovasi baru pada masyarakat dalam pembuatan garam.
“kegiatan ini merupakan kegiatan dengan tujuan menginovasi apa yang suda ada dan suda di lakukan oleh masyarakat di Desa Haumusu Wini bukan kami hadir untuk menggurui tapi mencoba menginovasi kegiatan pembuatam garam tradisional yang suda di lakukan secara turun temurun kusunya dalam proses pemasakan yang kami observasi beberapa waktu lalu yang dimana proses pembuatannya masi menggunakan kayu bakar,” kata Ismi.
Dalam sambuatannya ismi juga mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa FEB UNIMOR melalui PHP2DÂ juga sebelumnya telah di lakukan di selenggarakan oleh pemerintah melalui dinas perikanan dan kelautan kabupaten TTU tapi tidak di Desa haumusu wini atau yang lebih tepatnya di desa Ponu.
Selain itu Ismi Andari dalam penghujung sambutannya berharap kedepan potensi garam yang ada di Kecamatan Insana Utara dapat di manfaatkan sehingga potensi garam yang ada ini dapat di jual keluar ke pulau Timor.
Kemudian di lanjutkan dengan sambuatan dari Kepala UPTD Perikanan dan Keluatan Cabangan Wini, sambutan dari Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan yakni, Fredirick W. Nalle. SE., M.E dan di lanjutkan dengan sambuatan dari Dekan FEB UNIMOR DR. Kamilius K. Oki.SE.,ME sekaligus membuaka kegiatan pengabdian melalui PHP2D yang di tandai dengan proses memasukan air secara simbolis dari bak penampungan air laut ke dalam giomemran yang nantinya akan menghasilkan garam.
Kegiatan pembukaan pengabdian oleh mahasiswa FEB UNIMOR melalui PHP2D sebelumnya telah dilakukan ritual adat di tempat tersebut dengan menyembelih satu ekor babi dan 1 ekor ayam, sedangkan untuk proses pembuatan bak penampungan air laut dan pembuatan tempat giomemran sebelumnya beberapa kali di bantu oleh anggota dari DANRAMIL 1618-03. (DD/YM)