Frans meminta agar laporan pertanggungjawaban segera diserahkan.
“Agar diketahui oleh masyarakat umum akan penggelolaan keuangan di desa, Selama ini yang terjadi Kepala Desa bekerja tertutup dan arogan tanpa pertanggungjawaban yang jelas,” terang Frans.
Frans mengungkap bahwa kepala desa tidak terbuka dan terkesan bekerja sendiri.
“Total dana Desa Waitukan sekitar 600 juta itu biasanya tiap tahun silpa 300 juta, hal ini menandakan kepala desa tidak mampu namun tidak terbuka dan terkesan bekerja sendiri. Kita minta agar Lembaga APIP Flores Timur segera memproses hasil audit kepala Desa Waitukan, kita juga berharap agar aparat penegak hukum dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan dan Kejaksaan Flores Timur segera periksa kepala Desa Waitukan, Petrus Wokede,” pungkas Frans
Hingga berita ini diturunkan Kepala Desa Waitukan, Petrus Wokede belum dapat dikonfirmasi. (DD/PB)
