DETIKDATA, KEFAMENANUĀ – Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Timor (UNIMOR) Melkisedik Bukifan. S. P,. M. SI., berhasil menyulap lahan tidur seluas 50an Are, menjadi lahan yang Produktif yang berawal dari konsep Berwirausaha berbasis Agribisnis.
Kepada detikdata.com, Melkisedik Bukifan, mengatakan bahwa, lahan seluas 50an Are yang ditanami tomat, sayur buah dan sayur daun serta berberapa jenis tanaman Holtikultura tersebut merupakan bagian dari konsep merdeka belajar bagi mahasiswa yang bebas memilih metode belajarnya dalam hal berwirausaha.
Adapun mahasiswa yang dimaksud berasal dari 4 Kelas yang sedang memprogram mata kulia yang berkaitan. Sehingga prakteknya menghasilkan lahan kewirausahaan tersebut
“Lahan ini kita libatkan 4 kelas mata kulia. Jadi praktikumnya langsung ke lahan. 4 kelas yang mata kulianya berkaitan dan menjadikan lahan kewirausahaan ini sebagai tempat praktek itu ada mata kuliah yaitu: Teori Kewirausahaan, Menejemen Strategi Agribisnis, kemudian dari Program Studi Agroteknologi itu ada Mata kulia Lahan Kering, mata kulia kesuburan tanah, kemudian ada juga mata kulia koperasi pertanian. Jadi di mata kulia koperasi pertanian mereka Belajar soal bagaimana mereka (Mahasiswa red) merencanakan usaha sampai pada tahap laporan keuangan,” katanya saat ditemui detikdata.com. Pada (29/12/2022)
Lebih lanjut Dosen muda itu membeberkan bahwa, untuk dana kegiatan kewirausahaan yang dilakukannya itu bersumber dari Universitas.
“Kemarin itu setiap program studi itu, kita dapat Rp. 54.000. 000.00 (Lima Puluh Empat Juta Rupiah), kita plotkan ke kegiatan kewirausahaan,” ujar mantan Tenagah Ahli DPR RI tersebut.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa, mudah-mudahan kegiatan kewirausahaan bisa menjadi media belajar bagi mahasiswa selain di kelas mereka juga harus terjun langsung ke lahan jadi bagaimana mereka juga harus langsung kerja, meraba dalam artian mereka mempraktekkan. Kemudian mereka sendiri yang mengamati.
“Kalau mereka mengamati dan mempraktekkan itu pastinya akan memahami dan akan selalu teringat dalam meraka punya ingatan di kemudian hari yang mungkin saja kalau nanti mereka tamat mereka bisa mempraktekkan,” paparnya
Kemudian untuk mahasiswa yang terlibat, dikatakannya, “sekitar 200 orang kita libatkan mereka untuk bagaimana mereka belajar dari Wirausaha ini,” katanya
Didalam konsep pengembangan kewirausahaan yang dikembangkan Bukifan sendiri berbasis Agribisnis jadi bagaimana didalam perencanaan tersebut dikatakan lebih melihat dari sistem sarana produksi.
“Nah kebetulan kemarin kita pengadaan pakai irigasi tetes jadi mahasiswa tidak capek siram-siram lagi yang penting airnya dikontrol, untuk penyiramannya pakai irigasi tetes,” jelas Bukifan
Bukifan menjelaskan bahwa mahasiswa yang terlibat telah diajarkan berbagai metode Berwirausaha berbasis Agribisnis
“Jadi kemarin kita suda ajar mereka untuk bagaimana caranya instalasi irigasi tetes, terus nanti penggunaannya berapa lama,” paparnya
Kata Bukifan “Kalau untuk irigasi tetes ini dapat diĀ pakai sekitar 4 (empat) atau 5 (lima) tahun, bisa dipakai berulang-ulang tergantung dari perawatan kita. Jadi anggaran yang kita keluarkan kemarin itu Rp. 54.000.000.00 (Lima puluh empat juta rupiah) dana kewirausahaan dari kampus,” katanya.
Dirinya berharap 1 atau 2 tahun kedepan modal awal yang telah dikeluarkan oleh pihak kampus sudah bisa kembali
“Mudah-mudahan dari lahan yang ada sekitar 50an are dalam 1 atau 2 tahun itu bisa mencapai modal yang ada. Karna biasa dalam Bisnis itu tahun pertama kita masih dalam tahapan investasi, jadi kembali modal dia sekitaran dalam tahun ke 2 atau ke 3,” harapnya
Hasil dari lahan kewirausahaan tersebut menurut Bukifan akan dipasarkan dengan oleh mahasiswa sendiri.
“Untuk konsep pemasaran nanti. Ini nanti anak-anak (Mahasiswa red) yang pasarkan kita buatkan semacam basar berupa ekspo pengembangan Holtikultura berbasis teknologi dengan sistem Agribisnis,” jelasnya
Dirinya berharap kehadiran lahan kewirausahaan tersebut kedepan bisa menjadi media untuk bagian dari konsep merdeka belajar bagi mahasiswa Agribisnis.
“Harapannya ini adalah konsep merdeka belajar. Jadi ini adalah bagian dari bagaimana mahasiswa itu bebas untuk menentukan metode belajar berwirausaha. Karna kemarin itu konsepnya wirausaha merdeka yang mana mereka akan belajar di perusahaan-perusahaan tapi mau dimana kalau disini (Kefamenanu red) jadi kita buatkan yang seperti ini,” pungkas Melki Bukifan yang merupakan mantan Tenagah Ahli DPR RI tersebut.