DETIKDATA, JAKARTA – Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Nizam menyampaikan, bahwa kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia luar biasa sekali dari Sabang sampai Merauke, namun SDA itu tidak akan bermakna apabila tidak disertai penyiapan Sumber Daya Manusia yang unggul dan pengembangan inovasi melalui pengembangan ilmu dan teknologi.
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, terdapat 5 arahan utama Presiden, diantaranya Pembangunan Infrastruktur, Pembangunan SDM, Mendorong Investasi, Reformasi Birokrasi, dan Penggunaan APBN.
“Pengembangan SDM menjadi prioritas penting, inilah menjadi kunci dan menjadi tugas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, khususnya Pendidikan Tinggi. Karena kita ingin melahirkan insan-insan pelajar Pancasila. Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” ucap Nizam, dalam acara “Webinar MBKM Pendidikan 3T: Antara Kesempatan dan Tantangan” pada Senin (30/8/2021).
Disebutkan, Program-program Kampus Merdeka juga memberikan ruang bagi putra putri negeri ini untuk mendapatkan pengalaman yang semakin luas, baik melalui program Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka maupun IISMA. Peran serta para mahasiswa diharapkan dapat menjadi bekal untuk pengalaman hidup mereka, serta pengalaman di dunia profesional dan masyarakat.
Pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan kepada daerah 3T (terluar, tertinggal, terdepan) dirasa sangat optimis. Fisolofi Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kemendikbudristek menjadi harapan baru dan nafas segar untuk adik-adik di daerah 3T khususnya di daerah Papua.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, “Tolong jaga nafas SDM di Papua, dari Diktiristek telah mengirimkan gadget untuk pembelajaran agar tidak tergantung dengan internet, dimana gawai tersebut berisi matakuliah 6 program studi yang telah diinstruksikan Presiden sebagai tulang punggung penggerak ekonomi.”
Pada acara tersebut, turut hadir Dosen yang telah melakukan inovasi di daerah 3T. Antara lain adalah Asmawati S, dari Universitas Sulawesi Barat dengan materi : Pengembangan Aplikasi Smart Tourism Berbasis Location Base Service dan Amsal Irmalis, Universitas Teuku Umar dengan materi : Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat Di Kawasan Pinggiran Hutan Lindung Butelega: EcoWisata Dan Budidaya Lebah Di Kampung Damaran Baru Kabupaten Bener Meriah.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyampaikan, perubahan bisa dilakukan, satu contohnya terdapat di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) yang melahirkan berbagai langkah individu-individu yang sudah luar biasa. Sesungguhnya yang terjadi di daerah 3T bisa menjadi cambuk di dunia transformasi pendidikan sekarang ini.
“Kebijakan Pendidikan kita telah memberikan komitmen, afirmasi, dan kemudahan bagi teman-teman yang berada di daerah 3T. Kita ingin ada ruang partisipasi yang lebih maksimal lagi dan di prakarsai oleh anak-anak di 3T, supaya kebijakan pendidikan ini tidak bertepuk sebelah tangan. Saya melihat semangat di daerah 3T, saya yakini 5 tahun kedepan di daerah 3 T tidak akan lagi membutuhkan afirmasi, karena daya semangat, inovasi, dan berbagai karya telah di lahirkan oleh teman-teman di 3T apalagi melihat pembangunan infrastruktur yang begitu hebat”, ungkap Syaiful.
Inovasi pada level Perguruan Tinggi di daerah 3T diharap terus berpacu dalam berinovasi dan menjadi sebuah laboratorium bagi pengembangan resource. “Saya meyakini apabila kampus-kampus melakukan hal tersebut, akan ada lompatan besar dikemudian hari dengan berbasis resource dan kearifan lokal di daerahnya masing-masing”, ucap Syaiful.
Turut hadir pula dalam cara tersebut, mahasiswa berprestasi, Barlyano Pah dari Universitas Nusa Cendana sekaligus Mahasiswa Magang dan Studi Independen Bersertifikat yang berbagi pengalaman dan inspirasi dari mulai mendaftar sampai lolos mengikuti program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat).
Ketua Pokja Kampus Merdeka, M Setiawan pada Closing Statementnya memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya acara ini. “Program MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) ini merupakan inovasi dan terobosan supaya semua Perguruan Tinggi, Dosen, dan Mahasiswa dapat mendekatkan diri dengan Dunia Industri. Besar harapannya ini akan membangun ekosistem Kampus Merdeka maupun ekositem inovasi dalam konteks Kedaireka. Semoga acara ini meningkatkan awareness dan engagement terhadap program Kampus Merdeka dan tentunya program ini akan terus berkelanjutan,” pungkasnya. (DD/GS)