DETIKDATA, KUPANG – Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPRO) Sosiologi menyelenggarakan webinar nasional mahasiswa via Aplikasi Zoom Meeting. Rabu (20/10/21).
Webinar dengan tema “Kala Pandemi Kala Sosiologi” diselenggarakan Demi menjawab tantangan Covid-19 yang berdampak bukan hanya pada kesehatan tetapi juga pada kehidupan sosial masyarakat.
Dimulai pukul 09.00 WITA dengan pemateri diantaranya Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP-UNDANA Aldi Alfa H.I. Baitanu judul materi Pandangan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah menurut kacamata sosiologi; Ketua Umum HIMASOS Universitas Jember Wahyu Nur Prayogi judul materi Eksistensi Mahasiswa Sosiologi sebagai kontrol sosial dalam penanganan pandemi; dan Ketua Umum KBMS Universitaa Jenderal Soedirman Muthia Arliza Salsabila judul materi Kontribusi sosiologi dalam menghadapi pandemi.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Sosiologi FISIP-UNDANA Susana C.L. Pellu, S.Sos., M.Si yang mengapresiasi kerja dari panitia pelaksana dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan webinar nasional ini.
“Apresiasi yang luar biasa untuk para panitia karena walaupun dalam waktu persiapan yang singkat namun terus berusaha serta bekerja keras dalam menyukseskan kegiatan ini,” kata Susan
Sambutan kedua oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP-UNDANA Markus Tae, S.Sos., M.Si sekalian membuka secara resmi kegiatan ini dengan menyampaikan harapannya pasca kegiatan ini.
“Setiap materi yang disampaikan dapat memberikan motivasi kepada Mahasiswa dalam perkuliahan ke depan,” harap Markus.
Sementara, pemateri pertama Aldi Baitanu mengungkapkan bahwa mahasiswa merupakan generasi terpelajar yang memiliki pengetahuan dan keterampilan perlu menjadi garda yang kuat dan tangguh bagi masyarakat.
“Mahasiswa yang notabene adalah generasi yang terpelajar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih dibandingkan dengan lainnya diharapkan mampu menjadi garda depan yang kuat dan tangguh tidak hanya dari segi fisik tapi juga dari segi kemampuan intelektual yang memiliki kemampuan berpikir secara cepat,” kata Aldi.
Selanjutnya, Wahyu Nur Prayogi dalam pemaparannya menegaskan bahwa mahasiswa sebagai agent of control tidak diajarkan bertindak tanpa kajian dan data tentang masalah yang terjadi serta perlu bergerak atas dasar kepentingan rakyat.
“Sebagai mahasiswa yang punya peran sebagai kontrol sosial kita tidak diajarkan untuk bertindak tanpa kajian dan data tentang suatu masalah dalam masyarakat, kita perlu melakukan komunikasi terlebih dahulu dalam forum baik itu mahasiswa atau sebagainya dan dalam setiap pergerakan sosial kita perlu bergerak atas dasar kepentingan masyarakat umum bukan kepentingan perseorangan tertentu,” tegas Wahyu.
Sedangkan, Muthia Salsabila dalam pemaparannya menyampaikan bahwa hal utama yang perlu dimiliki oleh setiap Mahasiswa dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat ialah kepekaan sosial.
“Dalam memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat hal utama yang perlu dimiliki oleh Mahasiswa ialah kepekaan sosial yakni perlu mencari tahu apa yang sedang terjadi dan ketika sudah tahu selanjutnya perlu mencari tahu hal apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yang kuncinya adalah saya mau maka saya bisa,” kata Muthia.
Pantauan detikdata.com, webinar berakhir pukul 12.30 WITA melibatkan 665 peserta. (DD/PL)