Tim dari Sekretariat Kabinet RI Tinjau Food Estate Sumba Tengah

DETIKDATA, WAITABULA – Tim dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumba Tengah, NTT. Jumat (28/05/21).

Tim yang terdiri dari 4 orang tersebut diterima oleh Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S.K. Limu dan Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa bertempat di Rumah Jabatan Bupati Sumba Tengah.

Ketua tim Sekretariat Kabinet, Zaenal Arifin, SH.,MH mengatakan tujuan kehadiran mereka di Kabupaten ini adalah untuk mengetahui, mengawal dan memastikan implementasi dari kebijakan Pemerintah terkait progress pelaksanaan food estate (lumbung pangan) di Kabupaten Sumba Tengah pada lahan seluas 5.000 hektar yang telah dimulai pada bulan September 2020 lalu telah berjalan dengan baik sebagaimana arahan dari Presiden Jokowi ketika meninjau pelaksanaan food estate di Kabupaten Sumba Tengah pada (23/02) lalu.

“Kami datang kesini karena ingin mengetahui, mengawal dan memastikan implementasi dari kebijakan Pemerintah terkait progress pelaksanaan food estate di Kabupaten Sumba Tengah pada lahan seluas 5.000 hektar yang telah dimulai pada bulan Oktober tahun 2020 lalu telah berjalan dengan baik sebagaimana arahan dari Presiden Jokowi ketika meninjau pelaksanaan food estate di Kabupaten Sumba Tengah pada 23 Februari lalu. Saat itu Presiden memerintahkan kepada Kementerian Pertanian agar segera dilakukan penambahan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) berupa traktor besar roda 4, traktor kecil roda 2 serta combine harvester (mesin panen padi modern), serta juga kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar diupayakan pembangunan serta pengembangan embung-embung dan sumur-sumur bor dapat ditingkatkan guna menunjang kelancaran program pengembangan food estate pada tahun 2021 ini yang menurut informasi ada penambahan arel lahan seluas 5.000 hektar sehingga totalnya menjadi 10.000 hektar,” papar Zaenal.

Lanjut Zaenal, pihaknya datang untuk melihat persiapan yang dilakukan oleh Pemda Sumba Tengah dan masyarakat petani yang dalam tempo 5 bulan sudah dilakukan persiapan.

“Kami melihat sejak bulan September 2020, Food Estate ini sudah berhasil. Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan para petani yang telah berhasil, dan ini harus dilanjutkan serta terus bangun kerja sama dengan Kementerian terkait dan stakeholder di daerah untuk pengembangan Food Estate ke depan,” ujarnya.

Zaenal Arifin menerangkan, tahap pertama Food Estate sudah dilakukan panen dengan hasil mencapai 5 ton per hektar.

“Food Estate ini perlu dilanjutkan dengan dukungan-dukungan yang dibutuhkan seperti alsintan dan pengairan serta perlu dibentuk korporasi pertanian agar hasil Food Estate bisa terorganisir,” terangnya.

Zaenal mengatakan, komitmen Presiden Jokowi untuk mengembangkan Food Estate di Sumba Tengah sangat tepat dan sebagai bukti nyata kecintaannya kepada rakyat.

“Beliau hadir untuk melayani rakyat karena kecintaan dan perhatiannya yang begitu besar. Kami akan melaporkan keberhasilan ini kepada Bapak Presiden atas kerja keras Pemda dan para petani di Sumba Tengah sehingga dalam tempo 5 bulan sudah selesai dikerjakan,” terang Zaenal.

Zaenal mengungkap, tahap pertama Food Estate sudah dilakukan panen dengan hasil mencapai 5 ton per hektare.

“Food Estate ini perlu dilanjutkan dengan dukungan-dukungan yang dibutuhkan seperti alsintan dan pengairan
serta perlu dibentuk korporasi pertanian agar hasil Food Estate bisa terorganisir,” jelasnya.

Zaenal Arifin berharap, program Food Estate di Sumba Tengah dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat dan petani Sumba Tengah serta bisa meningkatkan kemandirian pangan.

Sementara itu Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu mengatakan untuk pengembangan Food Estate ditahun 2021 pihaknya masih membutuhkan tambahan 50 unit traktor besar untuk mempercepat pengolahan lahan pertanian yang ada, saat ini kami memiliki 30 unit traktor yang telah digunakan selama 2 bulan untuk mengolah lahan kami seluas 5.000 hektar mengingat adanya penambahan 5.000 hektar lahan baru food estate.

“Saat ini kami mempunyai 30 unit traktor besar yang telah kami gunakan saat pengolahan lahan 5.000 hektar selama 2 bulan. Oleh sebab itu, kami masih membutuhkan tambahan 50 unit traktor besar untuk mempercepat proses pengolahan lahan kami agar lebih cepat selesai. Selain itu juga kami sangat membutuhkan pembangunan sumur bor dan irigasi serta embung,” sebut Paulus.

Paulus mengaku bangga lantaran ada penambahan 5.000 Ha lahan food estate sehingga totalnya menjadi 10.000 Ha.
Bupati menjelaskan, biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan sebelum adanya Food Estate mencapai Rp 7 juta per hektar, namun setelah ada program Food Estate, biaya yang dikeluarkan untuk per hektar berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

“Hal ini telah menghemat biaya sebesar 70 persen. Alsintan akan membuat pola kerja lebih baik lagi dan para petani merasa terbantu dengan Food Estate. Kami harapkan, Food Estate ini terus berlanjut hingga tahun 2023 dan setelah itu kami akan mendiri,” katanya.

Paulus menyampaikan, Pemda dan petani Sumba Tengah telah mencoba dalam tempo 3 bulan, hasil yang diperoleh mencapai 5 ton per hektar.

“Sebelumnya hanya 3 ton. Mestinya kami bisa dapat hasil 6 ton bahkan 7 ton tetapi akibat adanya badai seroja dan serangan hama penyakit mengakibatkan hasil produksi menurun,” katanya.

Paulus menjelaskan, alsintan yang kami miliki saat ini masih disimpan du rumah jabatan dan dikelola oleh Bupati dan Wakil Bupati sambil dilakukan koordinasi dengan dinas pertanian untuk menyiapkan UPTD.

“Untuk sementara ini kami simpan di rumah jabatan. Kami sedang kerja sama dengan operator senior untuk melakukan pelatihan teknis penggunaan combine kepada anak-anak muda Sumba Tengah. Kami juga menyediakan dana untuk 1 alsintan Rp 1 juta. Oleh karena itu , tidak boleh jadi alasan alsintan rusak disaat masyarakat membutuhkan,” jelas Paulus.

Pemda Sumba Tengah kini sedang mengupayakan untuk membangun bengkel perawatan alsintan yang direncanakan akan dibangun diantara rumah jabatan bupati dan wakil bupati.

“Kami mempekerjakan semua sumber daya manusia yang punya keahlian untuk diberdayakan menjadi operator alsintan. Kami akan siapkan dana untuk operator yang diambil dari dana desa dan APBD Kabupaten,” kata Paulus

“Kami sangat berterima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang begitu tulus dan ikhlas telah memberikan perhatian dan cinta kasih serta telah datang mengunjungi kami dan meninjau pelaksanaan Food Estate di daerah kami,” pungkas Paulus. (DD/BP)