DETIKDATA, SOE – Pendidikan merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi. Sebab, dengan pendidikan dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) generasi Indonesia yang unggul, maju, dan berdaya saing. Salah satu faktor hal penunjang adalah tenaga pendidik (guru) dan fasilitas pendukung lainnya.
Di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kesejahteraan para guru honoree dan fasilitas sekolah-sekolah jauh dari harapan. Sebab, diketahui, jam kerja guru honorer sama dengan guru PNS, namun kesejahteraan tidak diperhatikan. Selain, itu fasilitas sekolah-sekolah di pelosok desa di TTS, belum memadai.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) tidak tinggal diam. Ia meminta Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan agar memperhatikan secara serius kesejahteraan guru honor.
“Salah satu hal yang terpenting yang harus diperhatikan pemerintah adalah kesejahteraan guru honorer dan fasilitas sekolah,” kata Yerim dalam keterangannya, Jumat, 21 Januari 2022.
Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Perwakilan NTT itu menegaskan agar dinas pendidikan di TTS mengurangi kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial dan pencitraan yang tidak dapat mengubah apa-apa. Ia mengatakan, lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk kesejahteraan para guru honor dan fasilitas (sarana dan prasarana) di sekolah – sekolah.
Kita soroti kesejahteraan guru honorer, sebab menurut Yerim Yos Fallo, merekalah (guru yang menjadi ujung tombak pendidikan di sekolah-sekolah, khususnya yang jauh dari perkotaan,” jelas Fallo.
“Ada beberapa sekolah yang kami temukan sangat miris, jika guru honor tidak diperhatikan kesejahteraannya, bagaimana mereka mau mengajar anak-anak (peserta didik) kita dengan baik dan maksimal?,” kata Yos Fallo.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa telah menemukan guru PNS yang masuk sekolah kadang seminggu sekali, sedang para guru honor selalu hadir tepat waktu untuk mengajar.
Oleh karena itu, Yos Fallo mengharapkan agar baik dari fasilitas tempat tinggal dan kebutuhan dasar mereka (guru honorer), seperti gaji agar diberikan tepat waktu,” imbuh tokoh muda TTS, tinggal di Batu Putih.
Ia menyebutkan lagi, di TTS, masih banyak gedung sekolah SD, SMP dan SMA yang belum layak. Bahkan, Yerim Yos Fallo membeberkan bahwa ada sekolah yang tidak ada air, serta water closed (WC) yang tidak layak. Ini merupakan hal serius yang harus diperhatikan demi kenyamanan anak-anak dalam menimba ilmu pengetahuan di sekolah.
“Jika anggaran terbatas, Pak Kadis Pendidikan TTS bangun komunikasi dengan banyak pihak, buka jaringan ke pemerintah pusat agar mendapat support. Jangan puas dengan kondisi saat ini. Sebab, masih banyak yang masih kurang di dunia pendidikan kita di TTS,” tandasnya.
Sementara itu, kepala dinas pendidikan di Kabupaten TTS belum berhasil dikonfirmasi. Begitu pula dengan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan NTT, Linus Lusi Making, S.Pd., M.Pd belum memberikan komentar. (DD/EB)