DETIKDATA, KUPANG – Plt Dirut Bank NTT, Yohanes Landu Praing menegaskan, saat ini tidak ada mutasi karyawan di lingkungan bank NTT. Yang ada saat ini yaitu pengisian sejumlah jabatan yang sudah lama kosong atau lowong (vacuum).
“Tidak ada mutasi karyawan..Mutasi itu menunggu Dirut yang baru. Saat ini yang ada itu pengisian jabatan yang sudah lama lowong. Ada (jabatan) Kepala Cabang yang lowong, ada Kepala Capem yang kosong. Nah, itu yang sudah kita lakukan (isi kekosongan jabatan, red). Jadi, tidak ada mutasi karyawan saat ini. Itu tunggu ada Dirut yang baru,” jelas Landu Praing melalui sambungan telepon selulernya pada Senin (09/06/2025) menanggapi pemberitaan berbagai media terkait mutasi karyawan bank NTT.
Berikut, terkait para calon pengurus Bank NTT (calon direksi dan komisaris, red) yang sudah ditetapkan dalam RUPS LB Bank NTT 14 Mei 2025 lalu, Landu Praing mengatakan pihaknya hanya menunggu hasil fit and proper test OJK RI. Hasilnya seperti apa terhadap para kandidat, maka selanjutnya akan ditetapkan dalam RUPS LB Bank NTT berikutnya.
“Untuk calon-calon pengurus yang sudah ditetapkan dalam RUPS, itu kita menunggu saja hasilnya seperti apa nanti setelah mereka fit and proper test di OJK. Ini berkasnya akan dikirim dulu ke OJK. Nanti yang kurang lengkap dikembalikan sampai lengkap. Setelah itu, kita menunggu panggilan fit and proper test. Hasilnya seperti apa, kalau lulus berarti (calon, red) ditetapkan RUPS LB lagi,” jelasnya.
Selaku Plt. Dirut Bank NTT yang bertanggungjawab terhadap jalannya aktivitas bisnis bank NTT, ia berpesan kepada seluruh karyawan/ti dari pusat sampai kantor cabang dan Capem serta kepala fungsional, agar lebih solid lagi dalam bekerja sehingga rencana bisnis bank yang telah ditetapkan bisa tercapai.
Sebelumnya (20/05), Plt. Dirut Bank NTT juga menegaskan, bahwa Bank NTT melakukan pengisian jabatan pada sejumlah Kancab dan Capem pada tanggal 16 Mei 2025. Langkah ini dilakukan sebagai respons strategis terhadap sejumlah kekosongan jabatan penting yang terjadi di beberapa wilayah operasional bank.
“Adanya kekosongan jabatan di beberapa kabupaten baik Pemimpin Cabang, Pemimpin Cabang Pembantu, Manager Operasional Cabang, Kepala Fungsional, Suoervisi Kredit, Dupervisi Dana dan lainnya,” jelag Landu Praing.
Menurut Landu Praing, alasan lain latar belakang mutasi itu dilakukan management Bank NTT yaitu karena alasan faktor fraud dan penyalahgunaan kewenangan, yang melibatkan kekosongan pegawai di beberapa Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Hal ini memaksa manajemen untuk segera mengambil tindakan guna menjaga integritas dan kinerja institusi.
Berikut, kata Landu Praing, mutasi staf dan pegawai juga melewati proses yang terukur dan professional. Seluruh proses mutasi telah melalui kajian menyeluruh oleh Divisi Legal, Divisi Kepatuhan, serta Divisi Manajemen Risiko Bank NTT.
Proses ini memastikan bahwa kebijakan mutasi diambil sesuai prosedur yang berlaku dan berdasarkan prinsip tata kelola yang baik.
Untuk posisi Pemimpin Cabang yang mendapatkan promosi, seluruh kandidat telah menjalani proses assesmen oleh Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Hasil assesmen tersebut menjadi landasan objektif dalam menentukan kelayakan promosi.
“Terkait Pemimpin Cabang yang dipromosi Sendiri sudah dilakukan Assesment oleh Lembaga Independen yaitu LPPI (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia) dan juga sudah melalui kajian dari Divisi Legal, Divisi Kepatuhan dan Divisi Manajemen Resiko,” tambahnya.
Ia menjelaskan, bahwa mutasi pegawai Bank NTT dilakukan mengembalikan stabilitas operasional.
Kekosongan jabatan di sektor perbankan merupakan persoalan serius. Jabatan-jabatan seperti Pemimpin Cabang atau Supervisor Kredit memiliki peran strategis dalam mengelola operasional serta meminimalisir risiko keuangan.
Oleh karena itu, pengisian posisi ini tidak hanya dilakukan secara cepat, tetapi juga melalui mekanisme yang ketat dan profesional.
Langkah mutasi yang diambil oleh Bank NTT menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki dan menjaga tata kelola internal.
Dengan melibatkan pihak independen seperti LPPI, manajemen memastikan tidak ada kompromi terhadap kualitas sumber daya manusia yang menduduki jabatan penting.
Bank NTT berharap, melalui mutasi ini, kinerja dan stabilitas operasional bank akan semakin meningkat. Selain itu, pengisian jabatan yang kosong diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan terhadap dampak negatif akibat kasus fraud yang terjadi.
Langkah ini juga menjadi bentuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan internal dan sebagai komitmen Bank NTT dalam menciptakan tata kelola perbankan yang bersih, transparan, dan profesional.
Dalam menghadapi dinamika bisnis yang semakin kompleks, Bank NTT terus memperkuat mekanisme internalnya. Mutasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen manajemen dalam memperbaiki struktur organisasi dan meningkatkan efisiensi layanan.
Mutasi Pegawai Bank NTT 2025 menjadi momentum pembenahan secara menyeluruh. Bukan hanya dari sisi SDM, tetapi juga dari aspek pengawasan, kepatuhan, dan manajemen risiko. Bank NTT percaya, langkah ini akan membawa pengaruh positif dalam jangka panjang. (DD/SN)
Plt. Dirut Bank NTT Tegaskan Mutasi Karyawan Itu Tunggu Dirut Baru, Yang Ada Saat Ini Pengisian Jabatan Yang Sudah Lama Kosong
