Penopang Hidup (Oleh : Maria Yonarta Alberta Kobo)

Waktu kian berlarut dalam hening

Saat ku menempati tempat dipelataran Kapel

Aku termenung dibawah bangunan tua

Dibalik tatapan sinar rembulan

Terlontar sebuah kata

 

Terima kasih

Terima kasih Tuhan

Jalanku terkadang buntut

Namun pancaran sinar kasih Mu

Menopang hidupku

 

Ketika dalam kelam sekalipun

Aku terbuai dan tak mau bangkit

Tapi Engkau datang padaku

Menepuk pundak yang kian melemah

Terima kasih

 

Dipelataran bangunan ini

Aku terlena dengan kataMu

Namun aku juga takut pada diriMu

Entah mengapa

Akupun selalu merindukanMu

 

Sang Kuasa

Aku mengasihiMu

Segenap jiwa serta ragaKu

Aku hanya ciptaan fana yang sekedar berziarah

Engkaulah keabadian sepanjang abad

 

Kefamenanu, 25 Februari 2022