DETIKDATA, JAKARTA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing menyatakan berdasarkan data Biro Statistik Nasional China (NBS), nilai ekspor Indonesia ke China selama semester I 2021 lebih besar daripada kenaikan nilai impor.
Nilai ekspor Indonesia ke China selama periode Januari-Juni 2021 mencapai 26,2 miliar dolar AS (sekitar Rp374,9 triliun) atau meningkat 51,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan nilai impor Indonesia dari China selama periode tersebut mencapai 27,3 miliar dolar AS atau hanya mengalami kenaikan sebesar 49,3 persen.
“Total perdagangan bilateral kedua negara selama semester I ini mencapai 53,5 miliar dolar AS,” kata Duta Besar (Dubes) RI untuk China, Djauhari Oratmangun, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (4/8/2021).
Menurut Dubes, beberapa produk unggulan Indonesia yang mengalami peningkatan nilai ekspor ke China di antaranya besi dan baja yang naik 100 persen, lemak dan minyak hewani atau nabati (125,9 persen), aneka produk kimia (104,6 persen), kopi, teh, dan rempah-rempah (94,8 persen), residu dan sisa dari industri makanan (230,9 persen), produk industri penggilingan (3.688,9 persen), dan barang dari kulit (177,04 persen).
Peningkatan nilai ekspor Indonesia tersebut seiring dengan produk domestik bruto China yang tumbuh sebesar 12,7 persen sepanjang semester I 2021 di tengah situasi ekonomi global masih belum pulih.
“Pulihnya kondisi perekonomian China diharapkan dapat turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia melalui peningkatan kerja sama di sektor perdagangan dan investasi,” kata Dubes.
Pada periode Januari-Juli, investasi China dan Hong Kong ke Indonesia mencapai angka 4 miliar dolar AS dengan total proyek sebanyak 2.133.
China menempati peringkat ketiga investor asing terbesar di Indonesia dengan nilai realisasi investasi mencapai 1,7 miliar dolar AS dengan jumlah proyek 1.245, sedangkan Hong Kong berada di urutan kedua dengan nilai investasi mencapai 2,3 miliar dolar AS yang tersebar di 888 proyek. (DD/EB)




