Kurang berimajinasi secara tidak langsung membuat sistem kerja otak tidak berjalan maksimal.
Imajinasi diketahui dapat membantu mengatasi gangguan mental. Sebuah studi oleh para peneliti University of Colorado Boulder dan Icahn School of Medicine, menunjukan bahwa imajinasi dapat menjadi solusi ampuh untuk mengatasi gangguan ketakutan maupun kecemasan yang dialami oleh seseorang.
Imajinasi adalah realitas neurologis yang dapat mempengaruhi otak dan tubuh, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuron. Peneliti mengukur aktivitas otak menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI). Sensor yang berada pada kulit akan mengukur respons tubuh.