DETIKDATA, ENDE – Lahirnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dona Mart dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) st. Ignasius One Seven untuk mengembangkan budaya lokal dan mendukung program pariwisata pemerintah.
Hal ini disampaikan Kepala SMP Dona Mart, Fransiskus Xaverius Laka saat ditemui detikdata.com di Ruang Kerjanya, Jalan Trans Wololele A Poros Mali Du’a, Desa Fatamari, Kecamatan Lio Timur, Kabupaten Ende, NTT. Selasa (26/07/22).
SMP yang baru memasuki tahun kedua tersebut telah memiliki tiga kelas dengan rincian satu untuk kelas tujuh dan dua kelas untuk kelas delapan.
“Ciri khas dari SMP Dona Mart ini lebih pada pengembangan skill anak-anak kita, berikutnya kita juga menanamkan nilai kultur ataupun budaya kita yang ada disini kita kembangkan. Berikutnya, kita menanamkan kepada siswa kita bagaimana menghargai adat dan budaya kita,” kata Alumni PMKRI tersebut.
Selain SMP, Frans juga menjelaskan tentang SMK st. Ignasius One Seven One Seven yang pada tahun ajaran kali ini dimulai.
“Kita juga telah membangun SMK st. Ignasius One Seven, di SMK Ignasius One Seven ini ada jurusan pariwisata sehingga dari nilai yang ditanamkan ke SMP dapat dilanjutkan ke jenjang SMK st. Ignasius One Seven khususnya di jurusan pariwisata, dengan pembekalan bahasa inggris yang baik di jurusan pariwisata SMK st. Ignasius One Seven sehingga lulusan yang dihasilkan akan mampu mengeksplor nilai dan budaya yang ada di Kecamatan Lio Timur bahkan di Kabupaten Ende, untuk mendukung Program Bali baru di Labuan Bajo, maupun program-program pariwisata lainnya yang dicanangkan Pemerintah Pusat,” jelasnya.
Frans menerangkan bahwa mengembangkan budaya lokal merupakan bagian dari visi-misi.
“Mengembangkan budaya lokal kita yang ada disini baik alam, sumberdaya manusia dan juga ilmu pengetahuan yang berkolaborasi untuk mendukung pengembangan pariwisata Kabupaten Ende maupun NTT,” terangnya.
Frans mengungkap, letak sekolah yang berada di pelosok Timur Kabupaten Ende bukan cerminan dari sekolah itu sendiri.
“Sekolah ini memang berada di ujung Timur dari Kabupaten Ende, namun dari segi sumberdaya manusia kami memiliki pendidik muda lulusan kampus – kampus terbaik di NTT maupun lulusan dari Kampus dari Pulai Jawa yang tentu memiliki kapasitas yang baik untuk bersaing dengan sekolah-sekolah yang hari ini favorit di Kabupaten Ende. Bukan tidak mungkin bahwa sekolah ini akan menjadi sekolah favorit di Kabupaten Ende, tahun-tahun mendatang,” pungkas Frans optimis. (DD/YW)