Kecewa Tak Kunjung Jadi Desa Definitif, Warga T’eba Utara Ingin Bergabung ke Malaka

DETIKDATA, KEFAMENANU  – Penantian panjang masyarakat Desa persiapan T’eba Utara, Kecamatan Biboki Tanpah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT untuk menjadi Desa Definitif tak kunjung menuai arah hingga memantik kekecewaan masyarakat untuk bergabung ke Kabupaten Malaka.

Kekecawaan tersebut disampaikan Alosius Aluman salah satu Tokoh masyarakat Desa Persiapan T’eba Utara saat ditemui detikdata.com di Kantor Desa T’eba Utara. Senin (07/03/22).

“Kami masyarakat sangat kecewa sekali karena kami suda menanti 10 tahun untuk menjadi desa definitif dari pemimpin sebelumnya dan kini telah terjadi pergantian pemimpin daerah tingkat tinggi,” ungkap Alosius.

Lebih lanjut Alosius mengatakan, karena ini sudah berganti Bupati maka kami berharap bisa segera didefinitifkan. Sebab jika nanti tidak bisa lagi. Lalu kami harus meminta pada Pemda mana lagi untuk memperhatikan kami lagi.

“Dan jIka itu terjadi maka lebih baik kami menggabungkan diri dengan Pemda Malaka saja. Karena secara adat dan budaya kami masih memiliki kesamaan,” ujar Alosius

Alosius berharap Pemdah TTU melalui Bupati Juandi David bisa menanggapi kerinduan masyarakat T’eba Utara secara serius

“Harapan kami khusus untuk Bapak Bupati Juandi David, kami mengharapkan Bapak Bupati tanggapi dengan serius apalagi Bapak Bupati Orang asli Biboki yang kita perjuangkan jadi Bupati maka jangan Lupa kami disini,” harap Alosius.

Ditempat yang sama, pejabat desa persiapan Martinus Leu menuturkan dirinya dilantik Bupati Juandi David.

“Saya dilantik oleh Pak Bupati Juandi David. Pada (13/08/2021) lalu di Kantor Camat Biboki Tanpah,” katanya

Namun semenjak dilantik, tak banyak yang bisa dibuatnya lantaran tak adanya anggaran

“Jadi selama saya menjadi Penjabat persiapan Desa T’eba Utara. Ada mengalami hambatan-hambatan seperti anggaran. Anggaran itu berupa ADD maupun Dana Desa itu memang suda 10 tahun ini kami tidak ada anggaran. Hanya dapat anggaran dari Desa induk hanya anggaran tidak seberapa. Karena anggaran itu hanya untuk belanja ATK dan uang siri pinang untuk perangkat banyangan,” ujarnya

Lebih lanjut dirinya mengatakan, masyarakat disini (desa persiapan T’eba Utara) sudah merasa jenuh, karena suda lama menunggu desa persiapan ini suda 10 tahun.

“Jadi harapan saya dan masyarakat Desa Persiapan T’eba Utara ini kalau bisa dalam tahun ini bisa menjadi desa defenitif. Karena, persyaratan untuk menjadi desa definitif sudah layak dimana desa persiapan T’eba Utara telah mempunyai 227 kk dan 1013 jumlah jiwa serta fasilitas gedung desa. Kalau toh memang ada persyaratan yang belum kami memenuhi dari dinas bisa sampaikan sehingga kami bisa lengkapi,” pungkasnya. (DD/YM)