Gelaran Fashion On The Street, Wujudkan Atambua Sebagai Kota Fashion

DETIKDATA, ATAMBUA – Atambua Fashion On The Street menjadi tren yang tengah ramai diperbincangkan, dan banyak menginspirasi generasi muda untuk lebih berani mengeksplorasi gaya busana kekinian.

Berkolaborasi dengan Bank NTT, Bunda Belu mengajak Talent Bank NTT, Model Dekranasda, Majelis Taglim dan para Pelajar SD hingga SMA se-Kota Atambua, untuk menjadikan Taman Simpang Lima Kota Atambua sebagai catwalk, dalam memamerkan karya terbaru Dekranasda dalam Fashion bertajuk “Atambua On The Street,” pada Rabu (17/8/2022) lalu.

Dari karya yang ditampilkan, terlihat sangat variatif mulai dari baju pesta, baju muslim, baju anak dan masih banyak lagi. Tapi semuanya itu menggunakan nuansa lokal dari bahan baku tenun, sehingga diharapkan pengrajinnya mendapatkan manfaat dan bisa berkreasi.

Banyak kalangan menilai, Fashion yang digagas Bunda Belu kali ini, berbeda dengan fashion-fashion show yang digelar selama ini. Setiap orang diberi ruang untuk tampil mengekspresikan diri di spot baru yang terletak di jantung Kota Atambua ini.

Bahwa selama ini, panggung fashion diidentikkan dengan “genetik” para model dalam berlenggak-lenggok. Namun tidak bagi Bunda Belu, panggung ini menjadi terbuka untuk seluruh masyarakat Belu yang ingin menunjukkan eksistensi diri didunia fashion. Koleksi busana yang ditampilkan beberapa waktu lalu adalah hasil kreasi dekranasda yang selama ini belum tergali sama sekali

Spot Taman Simpang Lima Atambua lahir dari permenungan Bunda Belu, yang ingin mendesain kepercayaan diri anak-anak muda Belu, agar tampil percaya diri di hadapan khalayak.

Hampir dua tahun, anak-anak muda Belu kehilangan “sentuhan” di ruang publik, akibat pandemi covid-19, dimana ruang untuk mengekspresi gaya, identitas dan eksistensi menjadi sangat terbatas. Menjawab keterbatasan ini, Dekranasda Belu kembali menghadirkan ruang baru untuk menjawab animo masyarakat, khususnya generasi muda Belu.

Lebih dari itu, “Spot Baru” di Simpang Lima Atambua, ikut merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat, terlebih “gairah” sektor UMKM dan bidang fotografi ikut terpacu. Kita berharap, agar sektor-sektor lain juga ikut bergerak untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Cerita anak-anak muda yang bergerak di bidang fotografi, satu hari mereka bisa meraup uang sebanyak 200 – 300 ribu rupiah, ketika mengabadikan momen di taman itu. Selain itu, acara fashion yang digelar, berhasil mencuri perhatian ribuan warga Belu di Taman Ikonik Kota Atambua ini.

Kita semua berharap, Kota Atambua juga dapat menjadi ajang fashion bagi anak-anak muda untuk dapat menunjukkan jati diri dan warna fashion mereka. Sebagai momen kebangkitan, kegiatan sejenis Fashion seperti ini, dapat menarik minat brand-brand lokal Belu lainnya untuk berkontribusi meramaikan catwalk di Taman Simpang Lima Atambua. (DD/IP)