DAERAH  

Gelar Diskusi Tentang Pendidikan, GMKI : PJJ timbulkan masalah, maka harus di Evaluasi

DETIKDATA, KARAWANG – Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang didalamnya,Pendidikan tidak akan ada habisnya, Sehingga ada istilah yang menyampaikan “Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina” hal ini di maksub bahwa proses pembelajaran harus di lakukan dengan capai maksimal sekali pun Terbatas jarak dan waktu, khususnya ketika terjadinya masa pandemi Covid-19 saat ini, Rabu (19/08/2020).

Pada kesemapatan ini salah satu organisasi mahasiswa yang di kenal dengan GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Cabang Karawang. Turut ikut berpartisipasi dalam mengamati efektifitas maupun tantangan dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Diskusi ini dilakukan secara online dengan memanfaat aplikasi yang menunjang proses diskusi seperti halnya dengan menggunakan Zoom. Diskusi ini mengusung tema “Menata Pendidikan di Kabupaten Karawang ditengah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)”. Dalam diskusi ini turut mengundang para pembicara dari kalangan legislatif yaitu DPRD Jawa Barat, Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang, Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, dan salah satu pengajar/praktisi pendidikan.

Mengenai proses PJJ yang terjadi saat ini mendapat tanggapan oleh Ibu Sri rahayu selaku anggota komisi 5 DPRD Jawa Barat ” Bahwa krisis Pendidikan di Indonesia khusunya dikabupaten atau kota jadi sangat kompleks sebelum adanya pandemi covid -19 , ditambah adanya pandemi covid hari ini Ditambah dikeluarkan nya surat edaran kementerian pendidikan dan kebudayaan nomor 4 dan nomor 15 tahun 2020 , tentang “Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari rumah dalam kondisi darurat Covid-19″ , sehingga seluruh element dunia pendidikan harus merubah schedule atau jadwal dari biasanya dan Terkhusus Yang terjadi di Kabupaten karawang” ujarnya.

Selain itu ia juga menabahkan “didalam proses PJJ saat ini pemerintah harus mengupayakan Berupa Bantuan pulsa kuota Dan tentunya Kami dari komisi 5 dprd jabar mendorong agar PJJ jangan sampai selamanya , harus ada kontak emosional dari tenaga pendidikan terhadap siswa agar pengajaran dan pesan lebih mudah tersampaikan dengan baik” Tambahnya

Lanjut kemudian di kalangan eksekutif dalam hal ini Bapak Asep Junaedi selaku Kadisdikpora kabupaten karawang Menyampaikan.

“Bahwa memang dalam proses PJJ/ pebelajaran daring Memakan biaya tambahan seperti Fasilitas pulsa atau kuota, namun untuk pemberian subsidi fasilatas ini terkendala akibat minim anggaran, oleh karenanya disdikpora berharap semua pihak khusunya dalam hal ini DPRD bisa ikut membantu para pelajar dalam proses pembelajaran daring Khusunya yang terkena dampak pandemi ini”, ujarnya.

Kemudian ia juga berpendapat semisalnya di Karawang melakukan pembelaran tatap muka Ia berpendapat.

“Jika proses Pebelajaran tatal muka di berlakukan pihaknya mengintruksikan agar sekolah tetap memberlakukan protokoler kesehatan seperti tempat cuci tangan di luar kelas , masker saat pembelajaran dan jumlah kuota siswa2 diruangan harus berjaga jarak” ungkapnya.

Kemudian tak lupa pembicara berikutnya Menurut Bu Prof. sri mulyani selaku rektor unsika.

“Bahwa saat ini perguruan tinggi langsung dari arahan kementerian yaitu kemendikbud, kemudian sejak kluarnya revisi permendikbud nomor 25 tahun 2020 , bahwa perguruan tinggi dalam hal ini Salah satunya kampus Unsika juga akan memberitahukan hasil evaluasi dari PJJ, namun evaluasinya msih dalam proses penyusunan ,sehingga keluhan mahasiswa seperti Tugas-Tugas yang berlebihan karena PJJ dari dosen terkait akan dievaluasi,” unjar nya pada saat penyampaian diskusi.

Kemudian di lanjut Dari praktisi pendidikan yang juga merupakan seorang pengajar Bang Bintang Tumanggor , mnurut pengalaman menjadi tenaga pendidik dan sangat sering sharing-sharing dengan tenaga pendidik lain nya di daerah karawang khususnya di telukjambe barat dalam masa pandemi

“Bahwa kesulitan dalam PJJ ini di karena ini baru pertama kali jadi harus benar-benar beradaptasi, bukan hanya dari tenaga pendidik nya saja tapi orang tua dan siswa pun merasa kesulitan sekali. Seperti kesulitan dalam pengunan gadget yang kurang mumpuni atau kuota pulsa yang sering kali memberatkan selama kegiatan belajar mengajar, dan ditambah gangguan Koneksi,” unjarnya.

harus ada solusi atau kerja sama sehingga sosilisasi permasalahan PJJ ini benar-benar terselesaikan kepada suluruh element masyakarat baik itu di kota karawang sampai daerah lainya khusnya daerah terpencil juga mengerti dan adanya bantuan sosial dari Pemerintah baik itu pusat atau daerah terhadap siswa siswi untuk pembelajaran jarak jauh dimasa pandemi ini.

Kemudian dalam kesempatan ini GMKI karawang yang di wakili oleh ketua GMKI karawang sepri antoni s menyampaikan agar evaluasi terhadap PJJ ini benar-benar maksimal dan kami berharap jika daearah tersebut sudah di anggap aman. Maka pemerintah juga jangan mempersulit karena proses efektifitas belajar lebih mudah dengan bertatap muka secara langsung. Karena terdapat banyak kesulitan dalam proses pjj ini

“Kami berfikir proses PJJ ini harus di evaluasi karena kita ketahui bersama terjadi sederet masalah dalam proses pjj ini, terutama dalam pemanfaatn teknologi yang masih minim dan akses internet yang terkadang bermasalah. Kemudian jika proses pjj ini di permanenkan saya kira belom mampu untuk di terapkan sehingga kami menilai proses pjj ini jangan di permanenkan,” tegasnya. (DD/YT)