DETIKDATA, WAINGAPU – Siswa-siswi SMP Negeri Satap Kangeli mendapatkan pelatihan Pembuatan dan Pengolahan Pangan Lokal di, Desa Kangeli, Kecamatan Lewa Tindahu yang di fasilitasi oleh UPKM/CD Bethesda YAKKUM Area Sumba Timur, Sabtu (29/10/2022).
Pelatihan tersebut sebagai dukungan dalam kurikulum merdeka belajar yang diterapkan Kementrian Pendidikan Republik Indonesia dalam mata pelajaran Muatan Lokal siswa-siswa harus mampu untuk kembali mengembangkan aneka ragaman makanan tradisional dengan memanfaatkan bahan umbi-umbian.
Kepala Sekolah SMP Negeri Satap Kangeli Ibu Yohana Ngenju dalam wacananya mengatakan dalam pembelajaran kali ini kami melakukan kerjasama dengan CD Bethesda Sumba Timur untuk melatih siswa kami dalam pengembangan pangan lokal yang bahannya dapat kami jangkau sehingga dapat dimanfaatkan oleh siswa kami kedepannya.
“Kami dalam melakukan implementasi kurikulum merdeka belajar tentunya kami pihak sekolah ingin melakukan suatu inovasi yang berbeda dari biasanya, tentunya inovasi ini suatu hal yang sangat bermanfaat bagi siswa baik saat ini maupun masa depan mereka. Untuk itu kami perlu melakukan kerjasama dengan CD Bethesda sebagai suatu lembaga yang bergerak dalam bidang kesehatan, dalam rangka kerjasama ini kami meminta lembaga CD Bethesda untuk melakukan pelatihan pengolahan pangan lokal kepada siswa/i kami dengan berbagai inovasi yang di lakukan, tentunya kerjasama ini kami akan lakukan terus menerus,” ungkap Yohana.
Selanjutnya sebagai fasilitator dalam pelatihan pengolahan pangan lokal Ibu Astantry Djama sekalu Manager Area UPKM/CD Bethesda YAKKUM Area Sumba Timur mengatakan SMPN Satap Kengeli merupakan sekolah yang berada di Desa Kangeli dan saat merupakan wilayah dampingan kami sehingga melalui lembaga sekolah kami dapat memberikan manfaat bahan-bahan lokal yang ada di sekitar kita.tanpa harus kita membeli lagi ke luar desa.
“Lembaga kami UPKM CD Bethesda YAKKUM merupakan LMS yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat dimana kami berfokus dalam pencegahan gizi buruk, gizi kurang dan stunting yang saat ini masih terus meningkat, oleh karena itu kami terus melakukan pelayanan dengan mengandurkan untuk memanfaatkan pangan lokal yang ada di sekitar kita. Sekolah ini termasuk dalam wilayah dampingan kami tentunya ini menjadi point utama kami dalam melatih siswa-siswi untuk membentuk mereka kembali memanfaatkan bahan lokal yang ada di sekitar mereka. Harapan kami juga ketika mereka mendapatkan pelajaran ini mereka bisa mengembangkan dirumah mereka masing-masing, ataupun mereka dapat melatih orang-orang yang ada disekitar mereka. Dalam pendampingan kami selama ini Desa Kangeli banyak sekali potensi pangan lokal yang ada, seperti singkong, ubi petetas, labu kuning, keladi dan masih banyak lagi, kalau kita tidak memanfaatkan bahan lokal yang telah tersedia ini maka kita yang akan merasa rugi,” urai Astantry.
Produk pengolahan pangan lokal yang dikembangkan oleh siswa/i menghasilkan Cake Labu, Bolu-bolu Singkong dan Kripik Keladi dengan bahan hasil swasya siswa, dalam pelatihan ini diikuti oleh guru-guru sejumlah 8 orang guru dan 32 siswa/i dari kelas VIII dan kelas IX, dimulai pada pukul 11.00 sampai 14.30 WITA. (DD/RR)