DETIKDATA, KUPANG – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPRO) Ilmu Administrasi Negara (IAN) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) bersama para Dosen bekerja sama dengan Universitas Jember, Universitas Diponegoro dan Universitas Wijayakusuma menggelar Seminar Nasional dengan tema “Kebijakan Publik Di Masa Pandemi COVID-19 Dari Perspektif Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara” secara virtual. Sabtu (9/10/2021).
Seminar Nasional ini, dimulai pukul 09.00 WITA dan dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNDANA Dr. Drs. Melkisedek N.B.C. Neolaka, M.Si.
Adapun pemateri dalam Seminar Nasional tersebut diantaranya Ketua HMPRO IAN FISIP UNDANA Maden R. Noel dengan materinya “Kolaborasi Dalam Penanganan Covid-19”, Ketua Umum HIMIASTRA FISIP UNEJ Amiq I. Shihabuddin membawakan Materi tentang “Pelayanan Publik Dalam Masa Krisis Pandemi Covid-19”, dan Ketua BEM FISIP UNDIP Albert Jehoshua dengan materinya tentang “Transparansi dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Dalam Masa Pandemi Covid-19”, sedangkan Presiden BEM UNWIKU Batis Reka Guliwan membawakan materi “Inovasi Pelayanan Publik Di Masa Pandemi Covid-19”.
Maden Noel dalam penyampaian materinya mengatakan bahwa kesadaran dari masyarakat merupakan salah satu kunci utama dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Yang menjadi kunci utama dari kolaborasi dalam penanganan pandemic covid 19 ini adalah semua pihak yang terlibat di dalam perlu memainkan perannya dengan baik, kesadaran dari masyarakat, koordinasi yang baik dari pihak2 yang berkolaborasi, penegasan aturan, konsistensi dari pemerintah serta evaluasi akan kebijakan kebijakan yang telah dikelurkan,” Urai Ketua HMPRO IAN UNDANA Maden Sapaan akrabnya.
Selanjutnya, Amiq Shihabuddin dalam pemaparannya mengatakan bahwa SDM dan regulasi tanpa inovasi merupakan sumber masalah pelayanan saat ini.
“Untuk menangani Covid-19 saat ini maka perlu ada tindakan nyata dari pemerintah sehingga sumber masalah seperti SDM dan regulasi tanpa inovasi dapat diatasi dengan cara menerapkan mindset inovasi milenial, arahan kebijakan serta digitalisasi,” papar Amiq.
Berikutnya lagi , Albert Jehoshua mengatakan bahwa masyarakat perlu menjadikan pandemi saat ini sebagai peluang untuk menjadi lebih baik.
“Pandemi merupakan suatu kesempatan bagi kita untuk memainkan digitalisasi dan peluang bagi masyarakat untuk menjadi lebih baik,” kata Albert.
Sedangkan Batis Guliwan Pemateri terakhir, menyarankan agar perlu adanya edukasi yang serius kepada masyarakat mengenai pentingnya literasi digital.
“Masyarakat perlu beradaptasi dengan perkembangan era sekarang ini sehingga perlu adanya edukasi yang serius kepada masyarakat mengenai pentingnya literasi digital agar kita jangan ketinggalan”, saran Batis
Kepada detikdata.com, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNDANA, Dr. Hendrik Toda, S.Sos., M.Si mengatakan sangat mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan seminar nasional ini.
“Sebagai Ketua Program Studi, saya mengapresiasi dan mendukung kegiatan seminar hari yang diinisiasi oleh HMPO para dosen Ilmu Administrasi Negara yang merujuk pada kondisi bangsa kita yang telah dilanda oleh COVID-19 selama beberapa tahun terakhir hingga saat ini yang mempengaruhi juga pada semua aspek kehidupan,” ungkap Hendrik.
Hendrik juga berharap tahun-tahun ke depan Prodi Ilmu Administrasi Negara terus berkarya serta melakukan kerja sama dengan berbagai Universitas yang ada di Indonesia sehingga dapat berbagi informasi-informasi aktual dan relevan dengan kondisi bangsa kita.
Pada kesempatan yang sama, Tomi Y.V. Selan selaku Ketua pelaksana kegiatan ini pun merasa bangga karena seminar ini berjalan dengan lancar.
“Saya merasa bangga dan senang karena kegiatan yang kami rancangkan selama 3 minggu mulai dari persiapan hingga pelaksanaan sekarang dapat terlaksana dengan baik. Dan tujuan dilaksanakan seminar nasional ini ialah sebagai bentuk pengawalan dan menerjemahkan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 kepada masyarakat,” kata Tomi.
Pantauan detikdata.com seminar ini berakhir pukul 11.00 WITA dengan jumlah peserta yang mengikuti seminar sebanyak 580 orang. (DD/PL)