DETIKDATA,OELAMASI – keterisoliran yang dirasakan masyarakat Amfoang di 4 wilayah pesisir kususnya di Amfoang Utara, Kabupaten Kupang akibat hujan deras dan kondisi infrastruktur yang tidak memadai seperti jalan dan jembatan agar dapat dilintasi kendaraan seperti kendaraan roda 6, mulai memberikan dampak serius pada ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mulai langkah dan mengalami kenaikan harga semenjak minggu terakhir bulan februari 2021, kususnya pada Bensin/ Premium dan Pertalite.
Hal ini di sampaikan oleh Evraim Dari, yang merupakan sala satu warga pelaku Usaha Mikro Kecil Masyarakat (UMKM), saat di temui detikdata.com pada kediamannya di Kelurahan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang pada selasa (02/03/2021).
Dirinya menjelaskan bahwa stok BBM jenis bensin/ premium milikinya suda habis semenjak 5 hari yang lalu, sedangkan untuk kelangkaan sendri suda mulai terjadi semenjak minggu terakhir bulan Februari.
“Su abis, sonde ada lai kosong total sonde ada lagi. Lanjutnya lagi, suda 5 hari, hampir 1 minggu ini, bensin (Premium) kosong,” kata To’o Eva sapaan akrabnya.
Kelangkaan dan kenaikan harga BBM ini di akuinya, karna kondisi infrastuktur yang tidak bisa di jangkau menggunakan kendaraan beroda 6 seperti biasanya, pasalnya banyak sungai yang belum di jembatani dan dampak dari ambruknya jembatan termanuh.
“Hanya dia (Bensin/ Premium) disini naek harga ini menyangkut ongkos, ongkos oto ini yang membuat kita ko kasi naik harga disini, sebelumnya itu beta jual 12 ribu, 13 ribu. Ini yang baru-baru ini yang beta jual 15 ribu, baru kasi naik berapa hari saja tapi langsung abis memang, baru kapalkan sonde bisa muat BBM to,” katanya lagi.
Selain Evraim, Imer Haubenu sala satu warga desa Lilmus juga mengatakan hal yang sama, bawasannya terjadi kelangkaan dan kenaikan harga sehingga untuk mendapatkan BBM dirinyapun harus ke kelurahan Naikliu agar dapat mengisi BBM pada kendaraannya.
“Untuk BBM seperti Premium/ Pertalite kita isi memang disini ful baru pulang. Memang ada yang jual disana tapi harga 15 ribu sampai 16 ribu,” pengakuanya
Penulusuran dari detikdata.com sendiri pada beberapa toko besar seperti UD. Arjuna di kelurahan naikliu yang biasanya menjadi penyuplai untuk 5 desa di Amfoang Utara pun tidak memiliki stok BBM, sedangakn di sala satu UD Anugrah Kasih, masi terdapat ketersediaan BBM jenis pertalite namun di jual secara terbatas dimana 1 kendaraan roda 2 hanya dapat membeli 2 liter. (DD/YM)