DETIKDATA, WAINGAPU – Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Kristen Wira Wacana Sumba (Unkriswina) melaksanakan penutupan kegiatan Webinar Nasional Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan melalui aplikasi zoom. Sabtu (14/03/21).
Kegiatan telah berjalan selama tiga hari berturut-turut, sesi pertama dimulai, kamis (11/03) pukul 09.00 – 11.00 WITA. Dilanjutkan dengan sesi kedua Jumat (12/03) pukul 09.00 – 11.00 WITA. Sesi terakhir, Sabtu (13/03) pukul 09.00 – 11.00 WITA.
Pemateri untuk setiap sesi dari kegiatan ini diantaranya, sesi pertama, Yoseph Mbete Wangge yang adalah Ketua Jurnalis Muda NTT sekaligus direktur konten detikdata.com; sesi kedua, Marthen Bana, S.Pd., M.Ikom yang adalah Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kota Kupang, Pemimpin Redaksi Timor Express Kupang; di sesi ketiga, Agustinus Eko Rahardjo, S.Sos., M.Ikom yang merupakan Divisi Serikat Pekerja AJI Indonesia, koordinator Peliputan CNN Indonesia, Produser Dialog Kompas TV, Jurnalis media group tempo, Jawa Pos, Radio CVC Australia dan pernah sebagai Tenaga Ahli Madya Komunikasi Kantor Staf Presiden RI.
Webinar dipandu oleh moderator, Julian Ramu Ndima yang merupakan Ketua SM-FST, sekaligus Jurnalis Detikidata.Com.
Kegiatan dengan Tema, “Mengenal Lebih Dekat Tentang Dunia Jurnalistik” telah disampaikan beberapa Materi diantaranya, Berita, Teknik penulisan berita, teknik peliputan berita, manajemen media, jurnalisme online, kode etik jurnalistik dan motivasi serta praktek.
Pemateri pada sesi terakhir, Agustinus Eko Rahardjo, S.Sos., M.Ikom dalam pemaparan materinya menyampaikan motivasi dan pesan.
“Ayo semangat, tidak usa minder dengan kekurangan kita secara pribadi, tidak usa minder melihat kekurangan daerah kita yang tertinggal, termiskin atau yang lain, kita harus semangat bahwa kita bisa punya level lebih. Kita semua punya iman, kita yakin akan kemampuan kita,” ujar pria yang akrab disapa Mas Jojo tersebut.
Jojo juga mengajak peserta untuk terus menuangkan ide-ide tulisan agar bermanfaat bagi banyak orang.
“Ayo dengan tulisan, vlog dan YouTube, kita buat orang – orang lebih kenal akan Sumba. Bukan hanya tempat singgah kapal, dengan pelabuhan yang indah, dan segala macamnya, angkat itu agar orang lebih tau. Manfaatnya, banyak orang berterimakasih kepada tulisan kita. Itulah kekuatan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Setiap karya tulisan dapat dituangkan dimana saja baik di media sosial maupun media koran,” ajak Jojo.
Semetara Kepala Bagian Kemahasiswaan Unkriswina Sumba, Yonathan Talundima S.E dalam sambutan penutup mengucapkan terimakasih kepada ketiga pemateri yang telah menyampaikan materi.
“Terimakasih untuk pemateri pak Yoseph, pak Marthen dan juga pak Rahardjo terimakasih untuk materi hari ini,” ucap Yonathan yang mewakili Pimpinan Universitas.
Yonathan juga berpesan bagi lembaga kemahasiswaan Unkriswina agar secara khusus pengembangan jurnalistik.
“Untuk lembaga kemahasiswaan secara umum agar ke depan sebaiknya dibuatkan kurikulum atau semacam skenario untuk pengembangan jurnalistik di kampus. Saya pikir ini langkah yang baik,” pesan Yonathan.
Yonathan juga menambahkan bahwa banyak hal yang akan diubah lewat menulis.
“Melalui penulis banyak hal yang diubah, bahkan agent of changes itu sendiri tidak bisa berdiri sendri tanpa penulis. Jadi untuk teman – teman kalau mau merubah sesuatu kita bisa mulai juga dari menulis,” ajak Yonathan.
Hal senada juga disampikan Ketua Senat Mahasiswa FST Unkriswina, Julian Ramu Ndima yang di wawancarai usai kegiatan menyampaikan bahwa pelatihan jurnalistik kali ini merupakan kesepakatan berharga untuk belajar Jurnalisme
“Kegiatan ini merupakan kesepakatan berharga untuk belajar tentang Jurnalime dari jurnalis – jurnalis berpengalaman. Penting sekali untuk dimaksimalkan, kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar dalam rangka mengembangkan skill masyarakat dan mahasiswa di Indonesia dalam dunia Jurnalime dan dunia penulisan,” jelas
Julian menyampaikan harapannya agar output dari kegiatan ini adalah terciptanya jurnalis – jurnalis hebat yang akan berkontribusi bagi bangsa dan negara.
“Setiap peserta harus mengerti tentang materi yang dipaparkan. Kita harus benar – benar memahami materi sehingga output dari kegiatan ini adalah terciptanya jurnalis – jurnalis hebat yang akan berkontribusi bagi Pulau Sumba maupun bangsa dan negara,” harap Julian.
Webinar Nasional Pelatihan Jurnalistik, yang perdana di gelar kampus tersebut melibatkan 267 peserta, dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum tersebut ditutup secara resmi pukul 11.32 WITA. (DD/PB)