Siang berganti malam, senja mulai tenggelam, jarum jam tak menentu arah, suara bising malam meredup dan redah, seribu bayang mulai merasuk pikiran seakan mengenang masa yang telah berlalu, kisah pilu 12 Juli 2021 membakar habis semangat dalam hidup kami, kisah pilu 12 juli itu mengingatkan penderitaan yang membuyuh dalam diri kami. Sakit dan gelisah yang sering Engkau alami seakan duri yang menikam dalam danging, perasaan merana yang penuh kepedihan Engkau selalu kuat dan tabah pura pura menahan derita itu, seakan penderitaan itu sementara dan akan hilang sebentar lagi, saat derita mu menjadi beban pikiran kami, Engkau merangkul kami sambil berkata “semua akan baik baik saja, yakin kalau masih ada Tuhan yang sanggup melindungi kita” meski dengan suara yang terdengar kusuh dan lemah, kami tetap setia menemani dalam penderitaan mu, waktu perlahan berpindah jarum, ucapan mu itu hanyalah khayalan semata, semua telah tiada, hilang sekejap mata, suasana riang terasa hening dan sepi seakan malam yang tak berbintang, perasaan perih dan sedih menyatuh dalam diam, karena yang kami sayanggi dan yang kami banggakan telah pergi dan telah tiada, perasaan hati terasa hancur berkeping, semanggat hidup telah patah karena kepergianmu, kesadaran untuk bangkit dari keterpurukan telah rapuh dan hilang kini yang tersisa hanyalah penyesalan yang tak terhitung.