Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,9 Persen di Tahun 2023

Musrenbangnas 2023 (I-IP)

DETIKDATA, JAKARTA – Pemerintah menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022 dalam rangka membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023. Target sasaran pembangunan dalam rancangan awal RKP 2023 adalah pertumbuhan ekonomi 5,3 persen hingga 5,9 persen.

Tema RKP 2023 yang diusung oleh Pemerintah adalah Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.

Demikian disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, dalam laporannya pada Musrenbangnas 2022 di Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Selain angka pertumbuhan ekonomi, lanjut Suharso, tingkat kemiskinan dalam rancangan awal RKP 2023 diharapkan bisa kembali turun di tahun depan. Hal itu disebabkan pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir telah memberi dampak pada meningkatnya angka kemiskinan.

“Setidaknya tingkat kemiskinan bisa turun hingga bisa mencapai level 7,5 persen,” ujar Suharso.

Kepala Bappenas menambahkan, pemerintah juga berharap tingkat pengangguran terbuka bisa turun ke level 5,3-6 persen di 2023. Saat ini tingkat pengangguran terbuka Indonesia hingga Agustus 2021 sebesar 6,49 persen.

Sasaran pembangunan lainnya adalah tingkat rasio gini yang diharapkan bisa turun ke level 0,375 pada tahun depan. Serta Indeks Pembangunan Manusia menuju ke level 73,31.

Pemerintah juga berencana untuk menurunkan emisi gas rumah kaca menjadi 27,02 persen. Sedangkan nilai tukar petani 103-105 dan nilai tukar nelayan 106-107.

“Berbagai indikator penting pembangunan terus menunjukkan perbaikan dan ini menunjukkan optimisme bagi kita semua untuk melakukan percepatan pemulihan dan tumbuh sehingga mampu menuju transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Suharso juga mengatakan bahwa, Indonesia masih menghadapi tantangan penting untuk melakukan percepatan pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19.

Menurut Suharso, akhir-akhir ini konflik Rusia-Ukraina juga menimbulkan permasalahan baru termasuk antara lain gangguan rantai pasok, gangguan harga komoditas energi utamanya dan lain sebagainya.

Meski demikian, patut diapresiasi juga bahwa kinerja ekonomi Indonesia mampu bertahan dan bahkan terus menuju ke arah pemulihan yang kuat. Apalagi kasus Covid-19 di dalam negeri juga tetap terkendali.

“Ini membangkitkan optimisme untuk melakukan percepatan pemulihan dan tumbuh sehingga mampu menuju transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu pelaksanaan Musrenbangnas ini penting untuk hasilkan RKP 2023 yang mampu merespon tantangan yang kita hadapi bersama,” ujar Suharso. (DD/IP)