Solusi Mengendalikan Pandemi Adalah Herd Immunity Alami Bukan Vaksin ?

DETIKDATA, JAKARTA – Beredar di media sosial sebuah video yang menyatakan bahwa solusi mengendalikan pandemi adalah herd immunity alami bukan vaksin. Video tersebut menjelaskan bahwa di Amerika, kekebalan tubuh imunitas terhadap COVID-19 lebih dari 49,1% populasi ditambah yang telah berhasil divaksin adalah 13,7% populasi. Maka Amerika saat ini sudah mendekati herd immunity dan mayoritas kekebalannya didapat dari alami atau natural herd immunity. Jika pandemi COVID-19 adalah bencana alam natural, maka sesungguhnya kesembuhan alami adalah herd immunity natural juga untuk mengalahkannya.

Berdasarkan klarifikasi dari Kementerian Kesehatan RI, solusi mengendalikan pandemi adalah herd immunity alami bukan vaksin adalah keliru. Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah adanya perlindungan dari penyakit infeksi secara tidak langsung saat mayoritas populasi memiliki kekebalan yang bisa didapat baik dari infeksi alami atau vaksin.

Persentase orang yang harus memiliki kekebalan bervariasi pada tiap penyakit tergantung respon imun, efikasi vaksin, dan faktor-faktor lain. Membiarkan masyarakat terpapar alami dengan infeksi COVID-19 untuk mencapai herd immunity diperkirakan harus >70% populasi sakit dengan berbagai umur dan status kesehatan.

Meningkatnya angka kesakitan dan kematian ditambah lagi bila fasilitas kesehatan tidak memadai, akan terjadi kolaps dan semakin meningkatkan kematian baik dari populasi dengan sakit COVID-19 dan bukan COVID-19.

Belum ada bukti secara ilmiah herd immunity bisa terbentuk secara alami karena masih minimnya pengetahuan juga mengenai respon imun tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 (seberapa kuat dan berapa lama imunitas bertahan) dan sulitnya mengukur perilaku manusia.

Selain itu, secara moral/etik sangat bertentangan karena harus membiarkan manusia sakit dan meninggal terutama populasi rentan. Sedangkan dengan vaksinasi, meskipun terjadinya herd immunity juga masih sulit diperkirakan, paling tidak akan mengurangi risiko kesakitan dan kematian terutama pada populasi “rentan”. (DD/E)