DETIKDATA, WAIKABUBAK – Pimpinan Apel Kesatuan, Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, SH ingatkan kepada peserta apel untuk memiliki kerendahan hati dan tahu etika berkomunikasi, Senin (07/06/21)
Menurutnya percuma jika pintar, berpendidikan jika tidak memiliki kerendahan hati dan tahu etika berkomunikasi yang baik dengan pimpinan, dengan staf maupun sesama hal itu tidak berguna.
“Kita harus tahu menempatkan diri, punya kerendahan hati, tahu etika berkomunikasi. Percuma pintar kalau tidak punya kerendahan hati. Jangan merasa hebat jika dekat pimpinan, sedikit-sedikit omong saya lapor Bapak, yang Bupati itu John Dade, Wakil Bupati John Lado, Sekda itu Pak Daniel Pabala,” kata Yohanis.
Yohanis mengatakan bahwa hari sabtu kemarin Pemda Sumba Barat mendapat kunjungan Menteri PPN/BAPPENAS bersama rombongan dan menerima kunjungan kerja Gubernur NTT. Menurutnya hal itu tentu kita mendapatkan perhatian.
“Saya berterimakasih kepada Pak Penjabat Sekda, para Asisten, staf ahli, pimpinan OPD, dan staf yang sudah berjerih payah untuk mengusulkan DAK melalui aplikasi Krisna, hal itu tentunya dilakukan demi Sumba Barat,” kata Yohanis.
Terkait dengan evaluasi disiplin kehadiran, Yohanis Dade merasa kecewa karena masih ada yang belum disiplin dan masih ada yang malas masuk kantor.
“Saya kecewa, saya lihat belum ada kejujuran dalam diri masing-masing, masih banyak yang tidak ikut apel, masih ada yang malas masuk kantor bahkan sering pulang duluan. Ini akan menjadi evaluasi kami. Saya tidak mau TKD tidak disiplin, hormati pimpinan mu, jangan PNS yang bekerja tapi TKD ada enak-enak saja. Saya lihat pas kerja bakti TKD banyak yang tidak ada,” ungkapnya.
Yohanis mengingatkan agar pimpinan OPD harus tegas dan tidak boleh takut memberi tindakan sesuai kewenangan yang ada dan tidak segan-segan mencopot atau memberhentikan jika ada yang tidak becus bekerja. Pimpinan yang tidak bisa bekerja salah satunya sering menyalahkan orang lain, dan sering terlambat memasukkan laporan.
“Saya ingatkan, jabatan itu bukan hak tapi sebuah kepercayaan karena dianggap mampu sebagai pejabat struktural makanya diangkat dalam jabatan tersebut. Masih ingat kata Pak Gubernur kemarin, kalau ada yang tidak mampu berhentikan saja, ganti PLT. Harusnya malu terhadap rakyat, malu terhadap suami istrimu dirumah, malu terhadap dirimu dan malu terhadap Tuhan,” tegas Yohanis.
Lebih lanjut Bupati mengungkapkan bahwa masih ada yang malas,sering terlambat tapi paling pintar menilai orang lain.
“Sebagai Bupati, saya berkomitmen akan bekerja dengan baik, bekerja sejujurnya berkerja seadil-adilnya dan harus menjadi contoh karena saya adalah pemimpin. Saya dulu juga dari staf, dari pesuruh, saya tidak membayangkan akan menjadi seperti sekarang ini. Mari kita bekerja dengan baik, satukan perbedaan untuk bekerja demi masyarakat Sumba Barat,” ujar Yohanis.
Selanjutnya Yohanis Dade memerintahkan apel berikutnya agar esselon 3 yang menjadi pembina apel. Karena esselon 3 nantinya sebagai penerima tingkat estafet kepemimpinan.
“Supaya terbiasa. Nanti saya tunjuk langsung. Ini salah satu barometer kalau nanti ditunjuk atau dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi sudah teruji,” tutup Yohanis.
Turut hadir Penjabat Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah, Pejabat Eselon III dan IV, Aparatur Sipil Negara dan Tenaga Kontrak Daerah Lingkup Pemda Sumba Barat.(DD/D)