Indonesia Siap Jadi Negara Percontohan Program Nutec Plastic

DETIKDATA, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan siap untuk menjadi negara percontohan proyek Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution (Nutec Plastic) yang diinisiasi International Atomic Energy Agency (IAEA).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya menjelaskan program Nutec Plastic bertujuan membantu negara-negara di Kawasan Asia Pasifik dalam mengintegrasikan teknologi nuklir untuk pengelolaan sampah plastik.

“Dalam konteks ini, izinkan saya meyakinkan kesiapan Indonesia untuk menjadi salah satu proyek percontohan yang ditawarkan IAEA, karena kami melihat manfaat proyek ini dalam meningkatkan kapasitas untuk mengendalikan teknologi radiasi dan memperkuat kemampuan sumber daya manusia di tingkat nasional,” jelas Menteri LHK dalam keterangan resmi yang diterima detikdata.com terkait forum diskusi Asia Pasifik IAEA “NUTEC Plastic: Atoms Contributing to the Search for Solutions to Plastic Pollution” pada Selasa (18/5/2021).

IAEA meminta Indonesia untuk menjadi Pilot Country bagi tiga fase demonstrasi proyek Nutec Plastic, yaitu fase penguatan penanganan limbah plastik di sektor hilir, fase pembangunan pabrik demonstrasi (demo plant), dan fase upstreaming pemanfaatan teknologi iradiasi penanganan limbah plastik.

Lebih lanjut Menteri LHK menjelaskan program ini memberikan inovasi teknologi pengolahan sampah plastik menjadi produk antara yang selanjutnya dapat digunakan untuk bahan industri dan menciptakan inovasi baru industri plastik yang ramah lingkungan.

Dia mengapresiasi IAEA atas ditunjuknya Indonesia sebagai negara percontohan program Nutec Pastic karena semakin mendukung strategi daur ulang plastik nasional untuk menjawab tantangan dan permasalahan sampah plastik secara komprehensif, dari hulu hingga hilir.

“Saya berharap integrasi program Nutec Plastic ke dalam program pengendalian limbah plastik nasional akan meningkatkan inovasi teknologi dan membantu mencapai target pengurangan limbah plastik dalam jangka panjang,” imbuh Menteri LHK. (DD/WS)