Warga Lio Timur Lakukan Aksi di Lokasi Pleno KPU Ende, Ini Tuntutannya!

DETIKDATA, ENDE – Sekelompok orang yang mengatasnamakan warga Lio Timur melakukan aksi damai di lokasi tempat Pleno KPU Ende, bertempat di samping Hotel Flores Mandiri, Jalan Prof Dr W Z Yohanes Kelurahan Paupire Kecamatan Ende Tengah. Kamis (29/2/24) Pukul 15.50 WITA.

Aksi unjuk rasa damai secara spontan dari massa yang diperkirakan berjumlah 40 orang tersebut yang mengatasnamakan diri sebagai masyarakat Lio Timur dipimpin oleh Korlapnya Aloysius Dosi Woda dan seorang Caleg Dapil Ende 4 dari Partai Nasdem Thomas Aquino.

Aksi yang dilakukan pada hari ketiga Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Ende tersebut menurut KPU Ende untuk membuka kotak suara dan melakukan penghitungan suara ulang di 51 TPS yg tersebar di 14 Desa/Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Ndona, karena hasil penghitungan suara dari Caleg Dapil Ende 4, No Urut 4 dari Partai Nasdem Thomas Aquino pada Mode C1- Pleno PPK Ndona sebanyak 20 suara, namun dalam Pleno Kabupaten di Model D – Hasil suara yang bersangkutan berubah menjadi 17 suara, sehingga terdapat kekurangan sebanyak 3 suara.

Wakapolres Ende Kompol Ahmad,S.H yang didampingi oleh PJU serta anggota lainya dengan tegas dan humanis menghadang aksi unjuk rasa tersebut karena akan menggangu jalanya rapat pleno yang sedang berlangsung.

Ahmad juga mendengarkan tuntutan aksi dan akan membantu memfasilitasi perwakilan masa dengan Ketua dan para Komisioner KPU Ende tetapi setelah giat Pleno selesai.

“Saya minta kepada saudara-saudara untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa dengan menggunakan pengeras suara. Apalagi saudara-saudara semua tidak mengantongi izin, dan ini sudah termasuk dalam pelanggaran UU Pemilu karena mengganggu jalannya giat Pleno,” tegasnya.

“Saya harap saudara-saudara jangan berorasi disini karena akan menggangu jalanya Pleno, Kalau terus berorasi akan saya bubarkan itu perintah undang undang tetapi kalau dengan tertib penyampaiannya saya hargai, semau ada mekanismenya,” tambah Ahmad.

Setelah melewati negosiasi yang alot, akhirnya masa aksi membubarkan diri walaupun sebagian tetap bertahan di Jalan Prof W Z Yohanes. (DD/HP)