“Nah perhitungan belum selesai ada kericuhan dan semua orang sudah lari dan kemudian hanya panitia sendiri yang mengatur jumlah dan tanda tangan semua belum pernah rapat untuk membubuhi tanda tangan dari para calon. Jadi menurut kami tokoh masyarakat, ada dua orang calon yang tidak mau ikut tanda-tangan berita acara yaitu calon nomer 3 dan 4,” ungkap Godlif mewakili suara warga Desa Oebesi.
Lanjut Godlif bahwa pihaknya tidak ikut menyaksikan penjumlahan surat suara.
“Kericuhan waktu itu tidak diketahui penyebabnya, secara tiba-tiba ada pelemparan dan semua polisi, linmas lari. Polisi sendiri tidak bisa menahan karena batu seperti hujan. Dan malamnya sekitar jam setengah 7 perhitungan belum selesai, belum penjumlahan di kertas papan itu panitia sendiri yang mengatur hal tersebut jadi kami tidak dapat menyaksikan penjumlahan dipapan itu, sehingga kami masyarakat bisa tahu calon ini berapa dan yang calon itu berapa dan yang menang calon ini dengan suara berapa banyak. Setelah itu sampai sekarang belum ada pengumuman pemenang itu siapa dan yang kalah siapa, masyarakat belum tahu karena dengan tiba-tiba ada informasi bahwa kartu-kartu sudah dikirim ke PMD jadi kami tidak tahu. Informasi itu sekitar tanggal 25 November tapi saya tidak tahu pasti karena ini hanya informasi dan untuk pengumuman resminya belum ada,” ujarnya.