DETIKDATA, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menganggap pasar Uni Eropa (UE) tetap penting dan tetap menjanjikan sebagai kawasan pasar tradisional. Keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (brexit) dinilai tidak menurunkan daya tarik pasar kawasan tersebut.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, Indonesia tetap akan membidik pasar Uni Eropa karena belum tergarap maksimal.
“UE tetap penting dan menjanjikan meskipun Inggris telah keluar. Terlebih lagi, kawasan Eropa Timur, Tengah, dan Selatan belum tergarap optimal,” jelas Jerry dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Wamendag juga mengatakan, saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan permintaan Uni Eropa dalam perjanjian perdagangan bebas I-EU CEPA. Persoalan permintaan Indonesia terhadap UE juga dibahas dengan komprehensif dalam rapat pleno lintas instansi yang dipimpinnya.
Sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi telah menyuarakan pentingnya mengubah struktur produk ekspor menjadi ekspor barang industri yang berteknologi tinggi atau ekspor produk teknologi.
Sebagai kementerian yang bergerak di sektor hilir, kata Wamendag, pihaknya berkomitmen menjaga kebijakan perdagangan sehingga kementerian di sektor hulu dapat lebih berfokus dalam pembinaan industri dalam negeri sehingga bisa naik kelas. Dengan kata lain, memproduksi barang baku dan barang jadi.
Menurut Wamendag Jerry, kebijakan-kebijakan tersebut perlu dibicarakan dengan mitra perjanjian perdagangan.
Dia mengaku optimistis ada ruang-ruang negosiasi yang bisa dimanfaatkan sehingga kepentingan nasional tetap bisa dikedepankan. Intinya, kerja sama dan kesepakatan sifatnya harus mutual dan berdampak pada kepentingan nasional kita.
Di sisi lain, lanjut Jerry, Presiden Jokowi mengharapkan I-EU CEPA ini bisa selesai dibahas tahun ini. Baik Indonesia maupun UE tetap antusias menyelesaikan perundingan meskipun terdapat keterbatasan dalam pandemi COVID-19. (DD/WS)




