DETIKDATA, ATAMBUA – Wakil Bupati Belu Drs. Aloysius Haleserens, MM bersama Dandim 1605/Belu Letkol Wiji Untoro meresmikan Pompa Hidran Tahap Kedua Bantuan Pangdam/IX Udayana yang berlokasi di Dusun Bei Surik Desa Maudemu, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu. Jumat (23/7).
Acara Peresmian Pompa Hidran tersebut, ditandai dengan pemotongan pita secara bersama- sama Wakil Bupati Belu – Drs. Aloysius Haleserens, MM dan Dandim 1605/Belu – Letkol Inf. Wiji Untoro.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Belu – Drs. Aloysius Haleserens, MM mengapresiasi program yang digagas oleh Kodim 1605/Belu. Ia berharap, kehadiran teknologi pompa air hidran dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan peternakan dan pertanian.
Mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan hingga selesainya pompa hidran ini merupakan bukti dan partisipasi TNI dalam membangun seluruh elemen masyarakat termasuk masyarakat Desa Maudemu yang hingga saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan sarana air bersih, baik untuk minum maupun untuk pengembangan produksi pertanian.
“Sumber air kurang lebih berjarak 1,3 KM dari tempat kita saat ini. Kita belum tahu berapa besar debit air di sana. Yang ada dalam benak kita, sebentar kita akan resmikan, kita akan saksikan adanya luncuran air yang sangat deras dan hari ini kita boleh katakan kepada masyarakat Maudemu bahwa sumber air sudah dekat. Jadi hari ini ada kehidupan baru, yang semula kita merasa kering, mati karena tidak pernah mendapatkan tetesan-tetesan air, kita akan nikmati air itu pada hari ini,” tandasnya.
Diakhir sambutan, Wabup Belu berpesan agar di tempat sumber air ada kehidupan dan ada tumbuhan yang hidup subur.
“Ketika tumbuhan itu tumbuh subur dia akan membutuhkan air, tangan- tangan jahil, tolong dipangkas. Pastikan tahun ini tanam kurang lebih seribu lima ratus anakan pohon, mulai dari sumber air hingga ke Maudemu,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dandim 1605/Belu – Letkol Inf. Wiji Untoro dalam sambutannya mengatakan, Pompa Hidran Hidrolik ini merupakan standar PUPR yang dicetuskan oleh Pangdam IX/Udayana. Cara kerjanya tidak menggunakan listrik, tetapi menggunakan tekanan udara. Pompa air ini ada luncuran. Dari sumber mata air ke pompa kurang lebih 50 meter mempunyai sudut luncuran minimal 45 derajat.
“Pompa Hidran ini tanpa listrik, kemudian barang-barang/material yang dibutuhkan juga mudah, murah dan bisa diperoleh di Kota Atambua,” terangnya.
Dandim mengharapkan, kehadiran Pompa Hidran ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk gemar menanam pohon dan berbagai jenis tanaman seperti padi, sayur-sayuran dan tanaman palawija seperti ubi dan jagung.
“Dengan adanya pohon, akan menjaga air menggunakan hukum ketertarikan alam, kalau kita berbuat baik sama alam, alam juga akan berbuat baik kepada kita, kita menebang pohon menjadi gundul kita di kasih panas. Begitu musim hujan datang akan ada longsor, banjir dan sebagainya,” terangnya mengingatkan.
Dijelaskan, tujuan dari program pompa air hidran ini untuk menyejahterakan warga masyarakat khususnya kebutuhan akan sarana air bersih. Dimana kondisi di daerah kita rata-rata daerah ketinggian sehingga susah untuk menaikan air, padahal sesungguhnya dibawah tanah itu ada sumber mata air.
“Dengan peresmian hari ini sekaligus sosialisasikan ke seluruh masyarakat, apabila mengalami kesulitan dalam kebutuhan air bersih, bisa laporkan segera, sehingga kita dapat mengatasinya melalui teknologi pompa hidran ini,” kata Dandim Belu.
“Dengan adanya pompa Hidran ini mudah-mudahan bisa membantu meringankan masyarakat yang ada disini sehingga tidak perlu turun lagi ke mata air untuk mengambil air,” tandas Dandim 1605 Belu.
Dalam acara penyambutan saat tiba di Desa Maudemu, Wakil Bupati Belu – Drs. Aloysius Haleserens, MM bersama rombongan disambut dengan tarian adat dan pengalungan kain tenun oleh masyarakat Desa Maudemu Kecamatan Lamaknen.
Turut hadir dalam peresmian tersebut, Anggota DPRD Belu – Manek Rofinus, S.Sos, M.Si, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Belu – Johanes Andes Prihatin, SE, M.Si, pimpinan OPD lingkup Pemkab Belu, Camat Lamaknen – Hironimus Mau Luma, S.Pd MM, Danramil Lamaknen, Kapolsek Lamaknen, Kepala Desa Maudemu, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat serta perwakilan masyarakat setempat. (DD/FL)