DETIKDATA, ATAMBUA – Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM didampingi Tim Pengkaji Eksternal, dr. Laurens David Paulus SPOGK (onk) dan Plt. Kadis Kesehatan Kab. Belu, Siprianus Mali, S.IP membuka kegiatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi melalui Audit Maternal Perinatal-Surveilance and Response (AMP-SR) & Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) bertempat di Ballroom Hotel Matahari Atambua, Jumat (19/11/2021).
AMP-SR merupakan serangkaian kegiatan berkelanjutan dan sistematik untuk menyediakan informasi, pelaporan kematian, melakukan audit dan memberikan arah tentang intervensi kematian ibu dan bayi. Salah satu output dari kegiatan AMP-SR adalah tersedianya rekomendasi untuk perbaikan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan melibatkan berbagai sektor.
Wakil Bupati Belu dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa RPJMN dan RPJMD didalamnya terdapat indikator kesehatan yang salah satunya adalah menurunkan angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
“Ada indikasi kuat bahwa kematian ibu dan bayi dari tahun ke tahun cenderung trendnya naik yang dilaporkan oleh tim surveilance sehingga harus diturunkan,” ungkap Wabup Belu.
Lanjutnya, penyebab kematian ibu dan bayi yang dilaporkan tim audit harus ditindak lanjuti dengan intervensi – intervensi baik dari instansi Pemerintah maupun stakeholder lainnya sehingga AKI dan AKB dapat ditekan.
“Menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi bukan hanya tugas tenaga kesehatan, namun tugas dan tanggung jawab kita semuanya termasuk Para Camat,” tandas Wabup Belu.
Mantan Kepala Kesbangpol itu juga menyampaikan bahwa jika AKI dan AKB tidak diperhatikan secara serius maka pada titik tertentu akan terjadi lost generation.
“Oleh karena itu kita harus tingkatkan kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi, Gizi Masyarakat, Pengendalian Penyakit, memperkuat sistim kesehatan seperti Germas, Pengendalian Obat dan Makanan dan lain sebagainya yang harus kita lakukan sehingga fokus untuk menurunkan angka kematian Ibu dan Anak bisa terwujud,” jelas Alo Haleserens.
Wabup Belu juga dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa menurunkan AKI dan AKB perlu dilakukan dengan pendekatan pada keluarga yaitu dengan pendekatan holistic komprehensif yang sifatnya menyeluruh dan seluruh aspek kehidupan dapat dijadikan pendekatan.
Diakhir, Wabup Belu menyampaikan bahwa kesehatan Ibu dan Bayi harus mendapat perhatian lebih karena yang diinginkan adalah kualitas dan diharapkan kualitas kesehatan kita dari waktu ke waktu harus meningkat.
“Ketika kualitas keluarga meningkat, kualitas lingkungan meningkat, kulitas lokal kecamatan meningkat maka kualitas Kabupaten dan secara Nasional semuanya akan meningkat,” imbuh Wabup Alo Haleserens.
Untuk diketahui, Kegiatan Diseminasi hasil AMP-SR merupakan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dan dukungan program Momentum USAID.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Senior Project Manager Momentum Cluster Timor, Para Pimpinan OPD, Wakil Ketua TP PKK Kab. Belu, Para Direktur Rumah Sakit se-Kab. Belu, Kepala BPJS Cabang Atambua, Para Kepala Puskesmas, serta Perwakilan Profesi Kesehatan. (DD/PB)