Surat Kecil Untuk Mama (Oleh Kolipuke D. Linus)

Ma??

Izinkan aku yang tak berarti ini menanyakan kabarmu

Biarkan aku pengukir luka ini untuk mengintip hari-harimu

Hari-harimu yang penuh luka dan air mata perjuangan

Perjuangan yang bak meniti bukit beribu pisau

Pisau dari pertarunganmu menghidupi kami

Mama

Apa memang harus sesakit ini perjalanan hidupmu?

Apa memang harus sedalam ini pertempuranmu?

Atau apa memang harus begini perjuangan ibu sekaligus ayahku?

Lalu kenapa engku tak berlari mama?

Berlari pergi meninggalkan kami pencuri ketenanganmu

Mama.

Apa engkau sudah tau bahwa ketika ayah tiada engkau harus berjuang seperti ini?

Berjuang mengais rejeki diantara los-los pasar

Bertarung menghapus pelu diantara himpitan pedagang dan debu jalanan?

Bertaruh antara rejeki dan nasip hidup

Bertumpuh pada garis tangan dan tuntutan hidup

Mama

Sebenarnya seteguh apa hatimu?

Sekuat apa kesabaranmu?

Setebal apa rasa cintamu?

Sehingga engkau tetap bertarung walau bahu ayah tak lagi ada

Bertarung menghidupkan buah cinta dari dia yang meninggalkan mu

Meninggalkan mu karena takdir tak dapat dibeli

Mama

Ini akhir surat kecilku

Surat kecil tentang engkau sang sulu diujung jalan

Ujung jalan yang gelap penuh duri

Duri dari nestapa ibu sekaligus ayah bagi kami

Mama

Pintahku cuma satu

Tetap kuat dan memegang tangan kami

Karena bagi kami anak-anakmu

Senyuman bunda adalah kekuatan kami

Doa ayah restu kami