DETIKDATA, AMFOANG – Penatian selama tiga tahun akhirnya SMK Negeri 1 Amfoang Utara Filial SMK Negeri 1 Amfoang Barat Laut resmi mendapatkan izin operasional penyelenggaraan satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Amfoang Utara di Kabupaten Kupang. Pada Minggu, 17/9/2023 bertempat di gedung darurat SMKN 1 Amfoang Utara di Desa Lilmus Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu di sambut baik ketika Staf bidang dikmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT saat turun survei lokasi SMKN 1 Amfoang Utara disambut dengan adat timor Amfoang berupa natoni/puisi lama oleh tokoh adat, tari perang, pengalungan kain adat timor berupa selimut dan selendang Amfoang.
Hadir dalam kegiatan ini staf dikmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. NTT, Camat Amfoang Utara, Batitut Koramil 1604-03 Amfoang, Polsek Amfoang Utara, Kepala sekolah SMKN 1 Amfoang Barat Laut, Kordinator SMKN 1 Amfoang Utara, Kepala Desa Lilmus, Kepala Desa Kolabe, tokoh adat, orang tua wali murid, guru-guru SMKN 1 Amfoang Barat Laut, guru-guru SMKN 1 Amfoang Utara dan siswa siswi SMKN 1 Amfoang Utara.
Ketua Panitia Pendiri SMKN 1 Amfoang Utara, Eklopas Thakis dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan adanya kehadiran dari dikmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, pak Leksi Tulle yang saat ini ada disini untuk survey lokasi membawa satu harapan bagi kami semua keluarga SMKN 1 Amfoang Utara.
“Selama ini pergumulan kami agar ada tim-tim dari dinas terkait untuk turun lihat keadaan sekolah kami dan hari ini pergumulan kami terjawab” kata Eklopas. Ia berharap dengan kehadiran dari dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi NTT mebawa perubahan bagi SMKN 1 Amfoang Utara untuk bisa melangkah kedepan.
Kepala sekolah SMKN 1 Amfoang Barat Laut selaku sekolah induk, Ibrahim Nusin, S.Pi mengatakan bahwa terus terang sudah 3 tahun sekolah ini berjalan dan hari ini siswa sudah kelas 3 SMK. Namun selama 3 tahun sekolah ini berjalan kita merindukan kehadiran pak Leksi untuk hadir bersama dengan kita semua di tempat ini.
“Hari ini bapa mama semua kita serahkan sekolah ini di pundak bapa Leksi. Mau jadi untuk berdiri sendiri atau tidak kita serahkan ke pak Leksi. Karena pak leksi sudah melihat dengan mata kepala kita punya keadaan sekolah seperti apa, pak leksi sudah lihat’’ katanya.
“Mudah-mudahan kita punya pergumulan semua bisa dapat di jawab sesuai dengan apa yang di lihat oleh pak leksi. Sehingga hari ini, besok atau lusa kita bisa peroleh kejelasan mengenai kita punya sekolah” ungkap Ibrahim.
Camat Amfoang Utara, Ambrosius Nenobais, S.Pd akrab disapa Ambros mengatakan bahwa hari ini adalah hari yang bersejarah untuk SMKN 1 Amfoang Utara yang mulai belajar untuk merangkak kemudian mau belajar untuk jalan tetapi kendalanya belum bisa berdiri sendiri.
Menurut Ambrosius, alasan buka sekolah kejuruan yang pertama karena satu-satunya sekolah menengah di Amfoang Utara hanya SMA. Tapi kehadiran SMA ada dibagian barat dari Kecamatan Amfoang Utara. Sedangkan bagian timur Kecamatan Amfoang Utara hutan semua. Sehingga orang mau datang di ini kampung jadi takut, apalagi jalan malam.
“Saya kemudian berpikir bahwa supaya ada pemerataan pembangunan di Kecamatan Amfoang Utara maka alangkah lebih baiknya kita taruh SMKN 1 Amfoang Utara dibagian timur dari Kecamatan Amfoang Utara, supaya ada keseimbangan”
“Tinggal calon peserta didik memilih sesuai dengan minat dan bakat yang ada, mau ke SMA ya silahkan, yang mau masuk SMK silahkan, SMK ada disini” jelas Ambrosius.
Lanjutnya, alasan yang kedua faktor jarak. Kalau anak-anak yang dari desa Bakuin, desa Lilmus, desa Kolabe mau sekolah di SMA ini jaraknya jauh apalagi jalan kaki jadi yang bertahan yang mereka sekolah sampai tamat, yang tidak bertahan mereka sekolah juga tapi tidak sampai tamat sudah ada ijazah yang orang lain kasih untuk yang bersangkutan. Kenapa demikian karena jalan dari sini sampai dibagian barat sana gangguan terlalu banyak.
“Jalan satu dua meter ada yang palang, disitu ada yang hallo, disitu ada yang temani sehingga terakhir sudah terima ijazah sebelum ujian. Nah, kemudian banyak yang memilih untuk tidak sekolah. Karena dari pada jalan jauh-jauh lebih baik saya keluar atau tidak sekolah”, ungkap Ambrosius.
Nah, untuk menjawab ini kita berdiskusi bersama masyarakat untuk kita buka ini sekolah.
“Kalau kehadiran bapa Leksi di tempat ini dengan melihat keadaan bahwa anak ini sudah bisa berdiri sendiri kenapa tahan dia, biar supaya dia lari sudah. Tetapi tidak memaksa bapa Leksi”,
“Kami percaya Tuhan utus bapa Leksi ada di sini di hari Minggu ini, hari beribadah kepada Tuhan maka bapa Leksi akan melihat dengan hati dan iman. Kalau kami belum layak berdiri sendiri maka bina kami untuk kami bisa menuju kemandirian, kalau sudah layak tolong kami supaya peroleh izin operasional,” kata Ambrosius. Lanjutnya, Sebagai pemerintah di tempat ini kami kembalikan ini semua ke pundaknya bapa leksi. Hari ini bapa Leksi menentukan kami mau seperti apa.
Menanggapi pernyataan diatas, Staf Bidang Pendidikan Menengah (dikmen) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Leksi Tulle, SE dalam sambutannya mengatakan bahwa ia diminta untuk turun survey lokasi SMKN 1 Amfoang Utara.
“Kita melihat apakah lokasi ini layak atau tidak dan seperti apa. Apakah benar sekolah itu ada atau tidak. Jadi hari ini sekolah ini sudah 3 tahun”, jelas Leksi.
Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa hari yang lalu Koordinator SMKN 1 Amfoang Utara bertemu dan menyerahkan proposal pengajuan kemandirian sekolah. Dalam kesempatan itu, ia meminta semua orang tua, pemerintah dan semua pihak untuk mendukung sekolah SMKN 1 Amfoang Utara agar kedepannya lebih baik dan meminta Camat Amfoang Utara untuk arahkan anak-anak kedepannya sekolah di SMKN 1 Amfoang Utara.
“Jangan ke mana-mana lagi, yang akhirnya jaraknya tambah jauh. Saya mau mengingatkan kita semua agar tidak ada anak-anak yang putus sekolah atau tidak sekolah”, Ia juga menekankan agar tidak boleh dapat ijazah sebelum tamat sekolah.
Diakhir dari sambutannya, ia mewakili kepala dinas, kepala bidang dan kepala seksi memberikan titipan hadiah untuk sekolah ini.
“Dengan adanya hadiah ini kembangkanlah sekolah ini dengan baik sampai anak cucu cece dan seterusnya,” harapnya.
Kordinator SMKN 1 Amfoang Utara Filial SMKN 1 Amfoang Barat Laut, Yustrit Y. E. Nenosono, S.Pi dalam sambutannya tidak menyangka bahwa kedatangan Bidang Pendidikan Menengah (dikmen) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT saat survei lokasi sekolah langsung ada izin operasional.
“Saya tidak menyangka sama sekali. Saya berpikir bahwa setelah bapa Leksi datang survey setelah itu mungkin kita masih tunggu informasi lama lagi baru ada izin operasional”, kata Yustrit. Lanjutnya bahwa semangat membangun dan mendukung sekolah ini harus tetap ada sampai kapanpun. Karena untuk pendidikan di Amfoang.
Menurut Yustrit, hari ini kita sudah gembira karena izin operasional sudah keluar akan tetapi masih banyak lagi yang harus kita buat.
“Dukungan orang tua dan semua pihak selalu saya butuhkan agar sekolah ini tetap maju. Saya tidak tau nanti siapa yang ada disini tetapi dukungan untuk sekolah ini harus selalu ada” harapnya.
Diakhir sambutannya ia menyampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTT, Staf Bidang Pendidikan Menengah (dikmen) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kepala Sekola SMKN 1 Amfoang Barat Laut, Camat Amfoang Utara, panitia pendiri SMKN 1 Amfoang Utara dan semua pihak yang selalu mendukung.
Untuk diketahui, Izin operasional penyelenggaraan satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Amfoang Utara di Kabupaten Kupang. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor: 421.5/81/DPMPTSP.4.3/09/2023 di serahkan oleh staf bidang dikmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT kepada Camat Amfoang Utara. (DD/OM)