Sandiaga Uno Genjot Pemulihan Sektor Pariwisata

DETIKDATA, JAKARTA – Menparekraf Sandiaga Uno mengajak seluruh kepala Dinas Pariwisata yang ada di Indonesia untuk bersama-bersama melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya di 5 Destinasi super prioritas.

“Pandemi ini memberi kita kesempatan untuk berbenah, mulai dari infrastruktur, mempersiapkan segala detail produk pariwisata di industri kuliner, kriya, fashion, dan banyak lagi produk pariwisata lainnya yang bisa kita siapkan selama masa pandemi ini,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno saat memimpin Dialog virtual Bersama Kepala Dinas Pariwisata Provinsi seluruh Indonesia. Sabtu, (26/12).

Dialog virtual membahas Strategi Meraih Kepercayaan Wisman dan Wisnus untuk Berkunjung ke Destinasi Pariwisata di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.

Dialog tersebut dihadiri oleh Direktur Utama 3 Badan Otorita Pariwisata (BOP) dari Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo Flores. Selain itu, hadir dalam dialog Direktur dari 5 Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di 5 Provinsi, antara lain Poltekpar Bali, Palembang, Lombok, Medan, Makasar, dan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Hal ini sekaligus mempercepat upaya pemulihan sektor kepariwisataan melalui 3 strategi yang tertuang dalam program kerja Menparekraf Sandiaga Uno (Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi) sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’aruf Amin.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Uno juga menjelaskan pentingnya optimalisasi penggunaan digital untuk memperkuat pasar industri kreatif melalui sektor publik sebagai fasilitator inovasi produk dalam rangka menjaga dan mengawal ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Penguatan program pariwisata akan kita fokuskan kepada desa wisata dan destinasi wisata religi. Kita lakukan bersama2 dengan para kepala dinas sebagai garda depan pembangunan pariwisata indonesia,” ujarnyanya.

Selain itu, Menteri Uno juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas sektoral untuk bisa bersama-sama mengatasi dampak ekonomi yang menjadi tantangan utama saat ini.

Pentingnya penerapan protokol kesehatan secara disiplin saat ini menjadi satu-satunya modal utama yang bisa membekali aktifitas para wisatawan dan pelaku pariwisata.

Wisatawan nusantara saat ini sangat potensial dan dapat didorong sebagai salah satu fokus pemulihan sektor pariwisata, juga wisatawan mancanegara melalui travel pattern.

“Aspek kemananan dan keselamatan sebagai front line saat ini adalah penerapan protokol CHSE terutama dengan melihat wisatawan nusantara sebagai pasar potensial saat ini dan pentingnya kita memiliki Calender of Event atau kegiatan terjadwal di tiap destinasi wisata di 5 Destinasi Super Prioritas,” ucapnya.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina yang turut hadir dalam dialog tersebut optimis sektor pariwisata segera bangkit.

Menurut Shana, gerak cepat yang dilakukan Menteri Uno memberi energi baru terhadap upaya pemulihan ekonomi khususnya sektor kepariwisataan yang tahun 2020 ini sangat terimbas Covid-19.

“Dialog hari ini memberi gambaran yang makin jelas lagi buat kami. Kita tetap lanjutkan strategi pemulihan melalui penerapan protokol CHSE sektor kepariwisataan yang setahun ini sudah kita jalankan dengan baik, dan membuat strategi inovasi baru sesuai dengan 3 arahan Presiden melalui Menparekraf Sandiaga Uno,” jelas Shana.

Hal menarik yang menurut Shana menjadi salah satu fokus yang saat ini juga sedang dikerjakan oleh BOPLBF juga adalah konsep pengembangan pariwisata berbasis digital.

Selama masa pandemi, aktifitas penguatan digital pariwisata dilakukan antara lain dengan memperkuat desa-desa wisata dengan digitalisasi.

Sejauh ini sudah ada 25 desa wisata dari 6 Kabupaten di daratan Flores yang sedang dalam pendampingan digitalisasi BOPLBF. Bersamaan dengan itu, digitalisasi industri kuliner di Labuan Bajo juga dilaksanakan dan masih terus didampingi seiring dengan dilaksanakan inkubasi kuliner lokal Labuan Bajo selama 3 bulan belakangan ini.

Di sisi lain Shana juga menegaskan, kolaborasi pentahelix (ABCGM) membangun sektor pariwisata Labuan Bajo Flores, hingga di tingkat provinsi juga sudah berjalan makin baik dan perlu terus ditingkatkan agar makin solid lagi mencapai cita-cita pembangunan pariwisata NTT yang berkelanjutan.

“Peran tiap elemen dalam pentahelix sangat diperlukan. Selama ini sinergi maupun kolaborasi sudah berjalan makin baik. Kita perlu tinggalkan ego sektoral, karena memang pariwisata harus dibangun bersama oleh semua pihak, bukan hanya pemangku kepentingan dari sektor pariwisata saja, tetapi melibatkan semua sektor baik formal maupun non formal”. tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, Agustinus Rinus dalam virtual dialog tersebut menjelaskan, bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, penyiapan SDM menjadi satu dari 7 arahan prioritas pengembangan pariwisata Labuan Bajo.

“Kondisi pendidikan penduduk kami 60% berijasah SD ke bawah. Kami berharap tahun depan pembangunan politeknik pariwisata di Labuan Bajo bisa tetap dilaksanakan, karena Pemkab Manggarai Barat sendiri telah menyiapkan lahan untuk pembangunan poltekpar ini,” jelas Gusti.

Gusti Rinus juga menambahkan, dalam rangka penerapan CHSE sektor pariwisata, Dinas Parbud Mabar saat ini juga sedang menyusun skema pelatihan dan pendampingan terhadap hotel-hotel dan restoran yang ada di Labuan Bajo.

“Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf atas dana hibah dalam rangka pemulihan sektor ekonomi nasional yang sudah disalurkan. Selain sertifikasi CHSE, kami mencoba penguatan proses pelatihan dan tahap pendampingan bagi para pelaku pariwisata, sehingga ke depannya budaya CHSE ini lahir dari mereka sendiri,” kata Gusti. (DD/SA).