DETIKDATA, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyiapkan dua tahapan untuk melistriki lapangan minyak dan gas bumi di Blok Rokan, Provinsi Riau, yang kini resmi dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Dalam keterangan resmi pada Senin (9/8/2021), Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan dua tahapan tersebut, yaitu tahapan masa transisi dan tahapan masa permanen.
“Jangka pendek kami gunakan listrik dari pembangkit yang selama ini sudah pasok listrik ke Blok Rokan sambil tiga tahun ini kami menyiapkan jaringan listrik untuk menghubungkan wilayah kerja Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera,” kata Zulkifli.
PLN telah mengalirkan listrik dan uap ke Blok Rokan terhitung sejak pukul 00.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), 9 Agustus 2021.
Zulkifli menuturkan hal itu sejalan dengan alih kelola Blok Rokan dari perusahaan migas asal Amerika Serikat, Chevron Pacific Indonesia kepada Pertamina Hulu Rokan.
Guna menjamin pasokan listrik dan uap dalam operasional Blok Rokan, PLN dan PHR telah menyepakati dan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (PJBTLU) pada 1 Februari 2021.
Zulkifli mengungkapkan pada masa transisi, PLN memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama tiga tahun.
Perseroan telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit eksisting yang selama ini melistriki Blok Rokan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) North Duri Cogen 300 megawatt dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 megawatt.
Pada tahap kedua, kata Zulkifli, masa layanan permanen akan mengandalkan pembangkit dan jaringan PLN yang dimulai pada 2024.
PLN akan melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera dengan kapasitas 400 megawatt.
Selain itu, perseroan memastikan penyediaan pasokan listrik yang andal dari Sistem Sumatera ke Blok Rokan dilakukan dari tiga sumber.
“PLN juga akan mengambil dari Sistem Sumatera yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik disuplai dari sistem dari selatan maupun utara melalui sistem 275 kilovolt dan akan menjadi 500 kilovolt,” ujar Zulkifli.
Dia menegaskan bahwa melistriki Blok Rokan menjadi pembuktian PLN dalam memenuhi kebutuhan energi di wilayah pertambangan migas skala besar.
Menurutnya, alih kelola tersebut menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia dalam mengelola wilayah kerja minyak dan gas bumi.
“Bagi PLN, ini merupakan pembuktian bahwa kami mampu mengelola pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah kerja migas skala besar, seperti Blok Rokan,” kata Zulkifli. (DD/EB)