Periode Februari 2021: Harga Referensi Biji Kakao Turun dan CPO Naik

DETIKDATA, JAKARTA – Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Februari 2021 adalah US$1.026,78/MT. Harga referensi tersebut meningkat US$74,92 atau 7,87 persen dari periode Januari 2021 yaitu sebesar US$951,86/MT.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Didi Sumedi menjelaskan penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 05 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

“Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold US$750/MT. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$93/MT untuk periode Februari 2021,” kata Didi dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (30/1/2021).

Dia mengatakan bahwa BK CPO untuk Februari 2021 merujuk pada Kolom 7 Lampiran II Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 166/PMK.010/2020 sebesar US$93/MT. Nilai tersebut meningkat dari BK CPO untuk periode Januari 2021 sebesar US$74/MT.

Sementara itu, lanjut dia, harga referensi biji kakao pada Februari 2021 sebesar US$2.537,37/MT turun 3,81 persen atau US$100,56 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar US$2.637,93/MT. Hal ini berdampak pada penurunan HPE biji kakao pada Februari 2021 menjadi US$2.249/MT, turun 4,17 persen atau US$98 dari periode sebelumnya yaitu sebesar US$2.347/MT.

Peningkatan harga referensi CPO disebabkan terus menguatnya harga internasional, sementara harga referensi dan HPE biji kakao kembali menurun seiring dengan penurunan harga internasional.

Penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap 5 persen. Hal tersebut tercantum pada Kolom 2 Lampiran II Huruf B Peraturan Menteri Keuangan No. 166/PMK.010/2020.

“Sedangkan untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya,” imbuh dia.

BK produk kayu dan produk kulit tercantum pada Lampiran II Huruf A Peraturan Menteri Keuangan No.166/PMK.010/2020. (DD/WS).