“Pada saat melakukan visum pihak keluarga korban juga turut ikut menyaksikan,” tuturnya.
Terkait kronologi kejadian, Kasat Reskrim menjelaskan pada Selasa 15 Februari 2022, sekira pukul 22.15 WITA, pembina asrama putra SMAK St Klaus Werang, Naldi Jehanu menelepon bapak korban untuk memberitahukan, korban ada masalah di sekolah.
Selanjutnya, pihak sekolah meminta orang tua korban untuk datang ke sekolah pada Rabu 16 Februari 2022, selanjutnya orang tua korban meminta kepada Naldi Jehanu untuk berbicara via telpon dengan korban.
Setelah menerima telepon dari orang tuanya, korban lalu keluar dari asrama dan menangis di samping aula sekolah.




