Menjadi Bermakna di Tengah Pandemi, Lopo Milenial Launcing 8 Rumah Baca

DETIKDATA, KUPANG – Komunitas Lopo Milenial melakukan Grand Launching 8 Rumah Baca se-NTT, kegiatan dilakukan Via Aplikasi Zoom. Sabtu (30/01/21).

Grand Launching yang dimulai tepat pukul 16.00 WITA dipandu oleh Host, Horiana Yolanda. Kegiatan menghadirkan dua orang pembicara yaitu, akademisi Pendidikan kimia Universitas Nusa Cendana, Yosep Lawa, S.Pd., M.Biotech dan Aktifis sekaligus pegiat literasi, Yoel Umbu Runga Riti, S.Pd yang memberikan pesan – pesan dan motivasi bagi peserta.

Koordinator Komunitas Lopo Milenial, Robinson Atte mengatakan bahwa Rekam jejak digital menjadi bukti nyata bahwa lopo milenial telah hadir.

“Rekam jejak digital menjadi bukti nyata bahwa lopo milenial telah hadir. Lopo milenial melakukan berbagai program. Sebelum dilakukan launching delapan rumah baca hari ini, lopo milenial telah melakukan launching rumah baca di Bipolo Kabupaten Kupang. Lopo milenial juga sudah meluncurkan dan aktif mengajar di sekolah alam Kampung Nelayan, Oesapa sebelum pandemi Covid-19. Melakukan pelatihan pembuatan kerajinan tangan. Saat ini komunitas Lopo Milenial sedang melakukan upaya digitalisasi, kami sedang dan telah membuat website, sementara menggagas bimbel secara offline dan dalam harapannya juga bisa online,” papar Robin

Robin juga berharap, rumah baca dapat berjalan baik dan dapat mermanfaa bagi banyak orang.

“Harapan kami untuk kita semua terutama teman-teman yang akan mengelola masing-masing rumah baca ini secara langsung agar semangat ini tidak hanya berawal dan berakhir pada saat acara Launching ini namun menjadi tanggjawab besar kita bersama untuk terus mengerjakan misi ini sampai benar-benar dinikmati dan bermanfaat bagi orang banyak,” harap Robin.

Yoel Umbu Runga Riti mengatakan perubahan untuk mewujudkan kebaikan dapat dilakukan memaksimalkan potensi.

“Kita tau bersama bahwa Covid-19 banyak membawa perubahan dalam kehidupan. Bicara tentang perubahan adalah salah satu alat ukur atau alat bantu untuk mewujudkan kebaikan. Perubahan yang kita inginkan tidak perlu harus dengan hal – hal besar cukup dengan memaksimalkan atau memanfaatkan potensi, yang dimulai dari diri sendiri,” kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP UNDANA tahun 2015 ini.

Yoel juga mengapresiasi aksi Komunitas Lopo Milenial yang menurutnya telah memberikan perubahan kecil menuju satu kebaikan.

“Bicara soal perubahan saya merasa salut dan memberikan rasa hormat kepada adik – adik komunitas lopo milenia yang telah memberikan satu perubahan menuju satu kebaikan dalam mempunyai giat menuju hal – hal bersifat kebaikan,” tandasnya

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang ini berpesan kepada peserta grand launching agar upaya untuk melakukan perubahan menujuh kebaikan dapat terwujud.

“Pertama, menyadari eksistensi kita sebagai pemuda dan mahasiswa, maka tentunya perubahan menjadi suatu hal yang bisa kita capai bersama. Hal – hal kecil yang adik – adik lakukan ini adalah senyata – nyatanya perubahan itu. Kita jangan mengabaikan hal – hal kecil dengan memikirkan hal – hal yang terlalu besar,” pesannya.

Lanjut Yoel, mengambil risiko merupakan jalan untuk mewujudkan perubahan untuk kebaikan.

“Kedua, kita tentunya berani mengambil risiko. Ketika kita tidak berani mengambil risiko, maka perubahan tidak akan pernah terjadi dan kebaikan tidak akan pernah terwujud. Saya percaya bahwa teman – teman komunitas lopo milenial telah berani keluar dari zona nyaman untuk mengambil risiko dan mewujudkan hal – hal baik seperti yang dilakukan hari ini. Jika teman – teman masih berada dalam zona nyaman maka kebaikan seperti hari ini tidak pernah terwujud,” ujarnya.

Tambah Yoel, perubahan dapat terjadi dan kebaikan dapat terwujud ketika totalitas dan komitmen di tunjukan.

“ketiga, Memiliki totalitas ataupun komitmen tentunya menjadi salah satu syarat mewujudkan perubahan. Teman – teman bukan organisasi profit, tentu saya percaya bahwa teman – teman adalah orang – orang yang memiliki loyalitas dan totalitas sehingga 8 rumah baca bisa di launching. Selamat untuk grand launching –nya dan saya berharap bahwa perubahan kecil yang dibangun ini tetap di akselerasikan secara bersama lewat ketiga hal yaitu menyadari eksistensi, berani mengambil risiko dan tetap berkomitmen,” pungkas Ketua HMJ Pendidikan MIPA FKIP UNDANA Tahun 2014 tersebut.

Yosep Lawa mengungkapkan rasa haru, salut dan bangga karena Komunitas lopo milenial mau menjadi bermakna

“Dalam situasi yang sulit yang tidak menentu mau melakukan sesuatu. Komunitas lopo milenial mau menjadi bermakna. Saya sangat terharu, sangat salut dan saya sangat bangga dengan Komunitas Lopo Milenial,” ungkap Dosen yang juga Pembina Ikatan Mahasiswa Pendidikan Kimia (IMASPIKA) tersebut.

Yosep berpesan agar Komunitas Lopo Milenial mampu melihat potensi di kala Pandemi Covid-19.

“Komunitas Lopo Milenial terperosok saat pandemi Covid-19, lopo milenial juga memiliki banyak tantangan dan hambatan, di cemooh. Tapi yakinlah bahwa masalah akan mudah kita hadapi ketika kita mampu melihat potensi,” pesan Yosep.

Yosep juga mengapresiasi dan menyatakan kebanggaannya untuk grand launching 8 rumah baca, sambil mengajak peserta grand launching untuk selalu melihat potensi.

“(Untuk grand launching 8 rumah baca) Wao amazing… itu suatu kebanggaan tersendiri…. Jangan terjebak dalam situasi yang sulit. Mari kita lihat batu – batu itu dan kita gunakan sebagai potensi,” ajak Yosep.

Grand launching ditandai dengan peresmian yang dilakukan Yosep Lawa, S.Pd., M.Biotech. Akhir dari kegiatan dilakukan penyerahan buku secara simbolis oleh kordinator Lopo Milenial. Delapan lokasi rumah baca diantaranya, Kecamatan Wolowaru dan Kecamatan Kota Baru Kabupaten Ende, Pantar Kabupaten Alor, Kecamatan Takari dan Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang, Kecamatan Amanuban Barat Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya. (DD/PB)