Kemudian yang kedua, pihaknya akan meluncurkan berbagai macam platform teknologi. “Bukan hanya bagi-bagi laptop dan proyektor terbesar di sejarah Indonesia, tapi kita juga akan memberikan pelatihan online yang bisa diikuti guru-guru secara mandiri sesuai kebutuhannya. Bukan belajar teori-teori saja, tapi yang praktis dari guru untuk guru, dan yang relevan dan praktis, Itu kuncinya,” tuturnya.
Disamping itu, pihaknya juga akan mulai menawarkan kurikulum yang jauh lebih merdeka. Sekarang lagi dites di sekolah-sekolah penggerak. Kurikulum yang satu bisa dimengerti oleh guru. Kedua, fleksibel, sehingga guru boleh mengadaptasi sesuai kebutuhan dan kemampuan murid-muridnya, dan ketiga memberi kesempatan guru berkreasi dan berinovasi, sehingga proses pembelajaran lebih mudah.
“Jadi kita bukan ganti menteri ganti kurikulum, tidak. Kurikulum yang kita tawarkan tahun depan adalah kurikulum yang memberikan kemerdekaan kembali pada guru-guru. Jadi banyak hal pasti menarik tahun depan. Tolong ditunggu. Sabar. Tapi nomor satu, tolong desak semua Kepala Dinas untuk sekolah tatap muka harus segera dilaksanakan,” ungkapnya. (DD/GS)




