Segenap pergumulan patah atas nama egoisme
Lahir biang kerok dari diri pengecut
Berdiri dalam barisan dengan luka penuh nana
Kolaborasi mati, kompetisi tumbuh subur pada aliran sungai
Gendang telinga terasa perih seakan ada sunatan masal
Suara tim meletus dengan tangis kekalahan
Mati raga lebih baik daripada mati rasa
Saat ini jatah terhimpun kedalam penghujatan
Serangan dingin deras dalam pujian
Pembunuh bayaran bekerja tampa upah
Peperangan berlangsung atas nama bedah pendapat
Banyak korban terpanggang atas panasnya dialektika
Upah pelayan dibalas dengan dendam
Orientasi pahlawan berjuang dalam zona nyaman
Kedamaian terbaring pasif menyaksikan sentilan
Matilah musyawarah yang melahirkan keberpihakan
Tameng gotong royong retak atas juang perorangan
Persekutuan menjadi tonggak kuda tunggangan
Supertim hanyalah kesing bagi para pecundang
Apakah mungkin kita akan utuh dan kembali membalut harapan ?
Dari tepi kita bergandengan luruskan penghakiman
Lahirlah baru atas penyangkalan
Bersatupadu jangan hidup terjepit
Bergeraklah aktif atas segala nan kaku
Pangkas egoisme jangan pada persekutuan
Yakinlah atas kesucian dan kebenaran.
Kefamenanu, 19 Oktober 2021