Seperti UMKM pada umumnya, Yosep juga mendapatkan tantangan dan hambatan dalam usahanya tersebut. Ia berharap bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah yang hari ini gencar dengan program pemberdayaan UMKM untuk mengakses permodalan dan peningkatan produksi maupun pengembangan usahanya.
“Semoga ada perhatian dari Pemerintah, seperti modal untuk peningkatan produksi, karena inikan kita buat pake alat seadanya saja jadi tidak terlalu banyak yang bisa kita hasilkan,” harapnya.
Dalam pemasaran produk, saat ini Yosep masih menggunakan cara konvensional seperti memajang hasil karyanya di depan rumah sendiri, dengan tujuan dapat menarik para pelintas dari Kabupaten Malaka maupun Atambua yang melewati jalur depan rumahnya.
Harga produk yang hasil oleh Yosep cukup terjangkau, berkisar dari Rp. 50.000 hingga Rp. 1.000. 000 jutaan. (DD/YM)