Kurangi Impor BBM, Pemerintah Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik

DETIKDATA, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai upaya mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional.

“Pemerintah menyiapkan strategi dan dukungan untuk mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya, Rabu (20/1/2021).

Menurut Arifin, beberapa pihak didorong menggunakan kendaraan lisrik seperti kementerian, lembaga, pemerintah daerah, badan usaha milik negara (BUMN), dan swasta.

Arifin menguraikan, sampai 2025, total potensi penggunaan kendaraan listrik di institusi kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN hingga swasta bahkan diperkirakan bisa mencapai 19.220 unit untuk mobil listrik, 757.139 unit untuk motor listrik, dan 10.227 unit untuk bus.

“Total potensi kendaraan listrik nasional yang bisa digunakan pada 2025 bisa meningkat lebih dari dua kali lipat mencapai 374 ribu unit mobil listrik dan motor listrik bahkan diperkirakan naik hampir 10 kali lipat menjadi 11,79 juta unit,” katanya.

Sedangkan untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2025 diperkirakan melonjak menjadi 6.318 unit, dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) mencapai 17.000 unit. Bila itu terealisasi, maka potensi penghematan BBM bisa mencapai sebesar 2,56 juta kl per tahun.

Pada 2030, potensi kendaraan listrik akan meningkat lebih tinggi lagi, di mana mobil listrik diperkirakan bisa mencapai 2,19 juta unit dan motor listrik mencapai 13 juta unit. Sedangkan jumlah SPKLU diperkirakan mencapai 31.859 unit dan SPBKLU sejumlah 67.000 unit.

Dengan demikian, potensi penghematan BBM melonjak menjadi sebesar 6,03 juta kl per tahun.

“Kementerian ESDM membuat roadmap sampai 2030. Di 2030 ada potensi 2,2 juta mobil listrik, 13 juta unit motor dan ada 31.859 unit SPKLU. Diharapkan pada 2030 bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kl,” tambahnya. (DD/DT)