Kisah Polisi yang Hidupi 83 Anak Yatim Piatu, Terlantar dan Tak Mampu di Kota Kupang

“Awalnya saya tidak pernah berpikir untuk bangun panti ini. Tetapi karena jumlah anak-anak semakin banyak setiap tahun, sehingga saya putuskan untuk membangun Panti Asuhan ini,” ujar Yunus Labba.

Gaji yang terbatas sebagai seorang petugas kepolisian tidak menyurutkan niat dan semangatnya untuk membangun Panti Asuhan, meski sempat mendapat penolakan dari keluarganya.

“Saya lakukan ini bukan semata untuk saya, tapi untuk mereka. Kalau bukan saya yang bantu, mereka mau ke mana lagi. Tidak semua orang siap menerima mereka dengan ikhlas. Namun, saya tidak bisa sendiri,” ungkapnya.

Hingga saat ini sebanyak 25 anak asuhnya duduk di bangku kuliah, 23 anak duduk di bangku SMA, kemudian 10 anak duduk di bangku SMP dan 19 anak duduk di bangku SD serta Paud sebanyak 6 anak.