DETIKDATA, LEMBATA – Kementerian Sosial RI meluncurkan program bantuan sosial untuk masyarakat Kabupaten Lembata dalam bentuk Lumbung Sosial.
Lumbung sosial disiapkan Kemensos RI agar dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam kondisi darurat bencana. Lumbung sosial berisi kebutuhan makanan dan peralatan – peralatan kedaruratan lainnya. Dengan adanya lumbung sosial maka akan ada pendekatan pelayanan untuk masyarakat korban bencana terutama bagi yang sulit akses lokasinya. Lumbung sosial menjadi penyanggah bagi desa – desa sekitar yang mengalami bencana.
Hal ini disampaikan Kepala seksi Mitigasi, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Kemensos RI, Tota Oceana Zonneveld saat peluncuran tujuh lumbung sosial untuk Kabupaten Lembata di halaman Kantor Bupati Lembata. Jumat (14/01/2022).
Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali dalam sambutannya mengucap Terima kasih kepad Kemensos RI.
“Terima kasih kepada Kemensos RI atas perhatian yang sangat besar untuk Kabupaten Lembata mulai dari bencana erupsi Ile Lewotolok, bencana longsor dan banjir bandang Ile Ape, hingga dibuatnya tujuh lumbung sosial di Kabupaten Lembata untuk mendekatkan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat apabila terjadi bencana. Lembata sebagai salah satu daerah yang rawan bencana sangat membutuhkan lumbung sosial,” kata Tapobali.
Menurut Tapobali, pola kerja lumbung sosial ini lebih memberi kelonggaran kepada Pemda agar bantuan – bantuan untuk masyarakat benar – benar dimanfaatkan.
“Tidak ada yang tertumpuk sampai kadaluarsa dan rusak di gudang seperti yang terjadi selama ini. Sistem pengelolaan lumbung sosial mengisyaratkan agar persediaan bantuan – bantuan untuk masyarakat dapat dibagikan ke masyarakat miskin yang membutuhkan apabila tidak terjadi bencana agar barang – barang persediaan tidak menjadi kadaluarsa. Hal ini tentunya sangat baik dan membantu masyarakat,” ungkap Tapobali.
Ada Tujuh lumbung sosial yang disiapkan Kemensos RI di Lembata. Tujuh lumbung sosial ini tersebar di desa Labalimut, Tapobali, Belobao, Katekeja, Lodotodokowa, Mahal II dan Hingalamamengi. (DD/PL)




