Kemendikbudristek Luncurkan Beasiswa Magang dan Studi Independen Bersertifikat

DETIKDATA, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diksi Kemendikbudristek) menggelar Sosialisasi Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka secara daring.

Kedua beasiswa ini adalah bagian dari Program Kampus Merdeka Vokasi 2021 yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sakarinto, berharap manfaat program ini dapat dirasakan masyarakat agar mampu berperan dalam pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang unggul.

“Program ini didesain untuk memberi kesempatan bagi para mahasiswa yang sungguh-sungguh dan benar-benar terbaik, para calon pemimpin. Di sisi lain, industri wajib melatih dan memberi pemagangan berbasis project,” tegas Dirjen Wikan secara daring, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Jumat (23/7/2021).

Adapun persyaratan dan informasi lengkap atas kedua program ini, dapat diakses melalui kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. Sasaran program adalah Warga Negara Indonesia (WNI) mahasiswa jenjang diploma dua, diploma tiga, maupun sarjana terapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) yang melaksanakan kolaborasi bersama LPDP.

“Pokoknya, sebelum lulus, jangan sampai anak-anak kita belum pernah terjun ke air. Dua program ini memastikan anak-anak siap berenang di lautan setelah lulus dari kampus. Kami menerjunkan anak-anak belajar berenang di lautan, dengan dua program ini,” ucap Dirjen Wikan memberi ilustrasi.

Penyaluran dana beasiswa kedua program dilakukan LPDP melalui bank penyalur yang ditetapkan. Komponen pembiayaan antara lain adalah dana pendidikan/pemagangan, dana pendukung seperti bantuan hidup dan dana asuransi, serta dana pendukung bagi penyandang disabilitas seperti dana transportasi pendamping, dana asuransi kesehatan pendamping, dan lain-lain.

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Ditjen Diksi, Ahmad Saufi, menegaskan bahwa Program Magang dan dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) bekerja sama dengan LPDP. “Kami terus memperkuat kualitas lulusan PTV seluruh jenjang supaya mampu menghadapi persaingan global dan beradaptasi dengan perkembangan dunia kerja, dunia usaha, dan dunia industri baik di dalam dan di luar negeri. Kami juga berharap dapat meningkatkan link and match antara sumber daya manusia vokasi dengan DUDI,” tuturnya.

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso mengungkapkan dukungannya pada program ini. Dirinya mengatakan, LPDP diamanatkan untuk mendukung dan mengembangkan tidak hanya S-2 dan S-3, tapi kini juga pendidikan vokasi. Oleh karena itu pihaknya mendukung hal tersebut dari sisi pendanaan dengan sepenuh hati.

“Mahasiswa, manfaatkanlah kesempatan ini sebaik-baiknya. Kawan-kawan dosen, berikanlah kesempatan pada mahasiswa memanfaatkan program ini karena keadaan semakin tak terduga, dan kita harus dapat beradaptasi terhadap perubahan ini,” ujar Dwi Larso yang hadir mewakili Direktur LPDP.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Adi Mahfudz Wuhadji, dalam sosialisai kedua program beasiswa yang digelar Rabu (21/7) tersebut, turut menyampaikan dukungan dari KADIN. “Tujuan esensialnya (program ini) adalah perilaku. Bukan hanya sekadar progam atau sertifikatnya, tapi agar program ini menjadi perilaku nasional. Kalau kita semua berkolaborasi, tidak ada yang mustahil,” ungkap Adi.l.

Dalam kesempatan itu pula, Adi menegaskan bahwa Kadin siap berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kolaborasi Kemendikbudristek dengan kementerian-kementerian terkait lainnya.

Sementara itu, mekanisme Pelaksanaan Program Magang Bersertifikat, merupakan program pemagangan yang mengeluarkan sertifikat Kampus Merdeka. Program ini, memberi otonomi pada lembaga pendidikan dan mahasiswa untuk memilih bidang yang diminati guna meningkatkan kompetensi lulusan. Tujuannya tak lain agar lulusan lebih siap dan profesional untuk menjawab kebutuhan zaman.

Dalam penjelasannya, perwakilan Politeknik Manufaktur Bandung, Dindin Sulaeman, menjabarkan persyaratan program yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. Pertama, mahasiswa harus memiliki Letter of Acceptance (LoA) Unconditional maupun LoA/registrasi pendaftaran atau sejenisnya dari dunia usaha dan dunia industri (Dudi), instansi pemerintah, BUMN/BUMD atau lembaga pendidikan yang memiliki sertifikat.

“Pelamar berusia paling tinggi 25 tahun per tanggal 31 Desember 2021 dan punya indeks prestasi kumulatif minimal 2,75 dari skala 4,” jelasnya.

Selain itu, mahasiswa harus telah menyelesaikan studi minimal 2 semester untuk program Diploma Dua, minimal 4 semester untuk Diploma Tiga dan minimal 6 semester Sarjana Terapan berasal dari PTPPV dalam negeri. Mahasiswa juga harus harus aktif dan terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), serta berasal dari program studi pada perguruan tinggi vokasi binaan Kemendikbudristek yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) minimal B atau Baik dan sedang menyusun tugas akhir studi.

Dindin menyampaikan, bahwa terdapat 110 perusahaan mitra dengan total kuota 9.034 posisi untuk Program Magang Bersertifikat. Beberapa contoh sektor pekerjaan yang ditawarkan adalah teknologi, kesehatan, BUMN, multilateral dan nonprofit, serta bidang profesional lainnya.

Keluaran Program Magang Bersertifikat ini, dijelaskan Dindin, adalah sertifikat atau surat keterangan mengikuti program, bukti mengikuti sertifikasi kompetensi, serta laporan magang dan/atau hasil prototipe yang dapat diimplementasikan setelah mengikuti program. Magang Bersertifikat setara 20 SKS, berlangsung selama satu semester, dan dapat dikonversikan nilainya menjadi pengakuan SKS di kampus, serta terdapat evaluasi selama dan sesudah magang.

Sedangkan mekanisme Pelaksanaan Program Studi Independen Bersertifikat, Awardee LPDP asal Politeknik Negeri Jakarta, Mera Kartika Delimayanti, menguraikan bahwa mahasiswa hanya dapat mendaftar di salah satu program yang diinginkan. “Tidak dimungkinkan mengikuti kedua program secara bersamaan. Maka, harap pikirkan masak-masak mana yang ingin diikuti. Silakan pilih perusahaan yang sesuai spesifikasi dan kemampuan, kemudian silakan dilamar,” jelasnya.

Studi Independen Bersertifikat merupakan program di mana mahasiswa dapat memilih Studi Independen ataupun pembelajaran singkat atau kursus, kuliah singkat, dan sejenisnya yang diselenggarakan baik oleh dunia kerja skala menengah, besar, nasional, dalam negeri atau luar negeri, maupun lembaga pendidikan dalam negeri atau luar negeri yang diakui Kemendikbudristek dengan program studi yang sama maupun sejenis.

“Tujuan program Studi Independen Bersertifikat adalah belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan, sehingga adik-adik mendapatkan penguasaan kompetensi spesifik dan praktis dicari DUDI. Adik-adik bisa mendapatkan hard skills dan soft skills agar makin mantap memasuki DUDI dan kariernya. Dengan demikian, adik-adik akan lebih percaya diri untuk berkarir setelah itu,” tambah Mera.

Adapun keluaran Studi Independen Bersertifikat adalah sertifikat atau surat keterangan pernah mengikuti program, bukti telah mengikuti sertifikasi kompetensi, serta laporan Studi Independen atau pembelajaran singkat atau kursus. Pada akhir program, peserta juga harus mengikuti sertifikasi kompetensi secara penuh di lembaga tersebut.

“Adik-adik sekalian sangat beruntung bisa mendapat kesempatan ini. Ayo mendaftar, masih ada waktu. Persyaratannya lengkap bisa dilihat di panduan,” jelas Mera. (DD/GS)