DETIKDATA, MAUMERE – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Cabang Maumere Santo Thomas Morus menyelenggarakan diskusi terbuka di Margasiswa PMKRI Maumere, Kabupaten Sikka, NTT. Senin (08/03/21)
Diskusi terbuka dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia, bertajuk, Perempuan di Hadapan Budaya Patriarki. Pembicara dalam diskusi yaitu, Pegiat Komunitas KAHE, Maria Apriani Kartika Solapung.
Kartika Solapung dalam pemaparannya menerangkan ketidakpuasan kaum perempuan yang kehidupannya ditentukan dan didefinisikan oleh Laki- laki.
“Situasi dan kondisi yang terjadi dalam budaya Patriarki, tetap ada kekhasan dan persoalan berbeda yang dihadapi perempuan dalam sebuah masyarakat, yang mana ketidakpuasan kaum perempuan yang kehidupannya ditentukan dan didefinisikan oleh Laki- laki. Hal ini memicu sebuah gerakan perlawanan yang kita sebut sebagai Feminisme atau juga Emansipasi Wanita,” terang Kartika.
Sementara Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere Flavianus Nong Raga, menyampaikan bawa momentum Internasional Woman’s Day menjadi sebuah stimulus menggebrak paradigma khalayak yang kerap menjustifikasi dan mendiskreditkan kaum perempuan dalam setiap lini kehidupan.
“Setiap ruang mesti di berikan kepada kaum perempuan untuk berkontribusi membangun kolaborasi dengan catatan kaum perempuan harus berani menanggalkan rasa pesimis dan gengsi yang melekat, harus bisa melawan sistem budaya patriarki yang terlalu radikal, serta tingkatkan kemauan dan inisiatif dalam diri untuk maju dan tampil,” kata Raga.
Pantauan detikdata.com, diskusi melibatkan kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari anggota biasa PMKRI Maumere; perwakilan PMKRI dari beberapa cabang diantaranya, Cabang Makassar, Cabang Yogyakarta, Cabang Jakarta Selatan; perwakilan Komunitas KAHE; serta warga sekitar. (DD/PM)