DETIKDATA, LABUAN BAJO – Tim Gabungan Pamantauan Tenaga Kerja Asing Kabupaten Manggarai Barat NTT menggelar operasi pemantauan dan penertiban tengah kerja asing yang bekerja di Hotel dan Restauran di perairan dan Pulau di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Senin (9/11).
Tim gabungan di inisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dan gabungan dari unsur TNI-Polri, Kejaksaan Negeri, Keimigrasian, Dinas Kominfo, Nakertrans, Perijinan Terpadu Satu Pintu, Disparbud Setda Manggarai Barat.
Kepala Badan Kesbangpol Mabar Paulus Selasa menjelaskan kegiatan pemantauan ini dalam rangka menunjang dan terpeliharanya keamanan dan ketertiban, kewaspadaan segala dampak yang timbul akibat perlintasan orang antar negara dan keberadaan tenaga kerja asing di daerah destinasi super prioritas Labuan Bajo.
“seperti yang kita ketahui bersama, Labuan Bajo Mabar telah menjadi destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) dan menjadi daerah tujuan wisata dunia sehingga akan banyak tenaga kerja asing yang akan bekerja di sini,” katanya.
Ia menegaskan untuk menjaga ketertiban dan keamanan DPSP Labuan Bajo, maka tim gabungan yng diinisiasi oleh Kesbangpol Mabar tetap berkomitmen untuk melakukan operasi penertiban dan pemantauan tenaga kerja asing.
“tahun 2020 memasuki tahun ke-4 kami melakukan pemantauan, operasi kali ini di fokuskan pada lokasi yang masih ada pekerja asing sesuai data yang ada pada Disnakertrans yaitu lokasi di Warloka, Pulau Sebayur, Sabolo dan Seraya,” ucap Kaban Paulus Selasa.
Sementara itu Kabid PHI Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Manggarai Barat Markus Mangkut mengatakan bahwa tenaga kerja asing yang ada di Labuan Bajo Mabar semakin sedikit dikarenakan pandemi Covid19.
“pada prinsipnya orang asing yang bekerja di sini rata-rata mematuhi aturan dan prosedur, kalau ijin kerjanya mau habis mereka langsung perpanjang dan koordinasi di kantor,” ucap Markus.
Untuk operasi kali ini pada empat lokasi, Warloka ada 5 pekerja asing tapi untuk ijin kerjanya masih berlaku, di Pulau Sebayur ada 4 orang tapi semuanya sudah dirumahkan, Sabolo tidak ada tenaga kerja asing, sentra di Sebayur ada satu orang dan masih aktif dan dokumen lengkap. (DD/SA)




